Tinjau Pabrik Kertas, Khofifah Dicurhati Telatnya Bahan Baku
Ada kisah pilu mengenai kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ke salah satu pabrik kertas di Mojokerto, senin, 15 Juli 2019 siang.
Saat tengah berjalan menuju tempat penyimpanan bahan baku kertas, Khofifah dicegat oleh karyawan pabrik yang berjumlah 16 orang. Mereka karyawan bagian sortir.
Di hadapan Mantan Menteri Sosial tersebut, karyawan tersebut mengeluh telatnya bahan baku kertas bekas (Waste Paper) yang masuk ke dalam pabrik.
"Kalau bahan baku datang telat kita ga kerja, Bu. Kita ini kerja sistem borongan. Kalau bahan baku kertas ditahan di pelabuhan atau bea cukai, kita jadi nganggur, dan bisa jadi dirumahkan" ujar Qonita salah satu karyawan yang mencegat gubernur.
Mendapati keluhan tersebut, Khofifah langsung menghampiri dan memeluk para karyawan tersebut. Khofifah mengatakan bahwa saat ini banyak impor kertas bekas di Indonesia yang isinya tidak hanya kertas juga ada sampah plastik.
"Saya paham bahwa memang yang saya tahu pabrik ini semua bahan bakunya dari kertas bekas impor. Saat ini banyak sekali kertas yang diimpor ke Indonesia khususnya Jatim, tapi isinya sampah plastik," kata Khofifah.
Qonita berharap agar gubernur memperhatikan para karyawan khususnya tenaga lepas agar mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
"Biar kita tidak dirumahkan bu. Sudah dua minggu diliburkan dan kita harap agar bahan baku bisa segera masuk dan kami bisa kerja lagi," katanya.
Menurut Qonita, jumlah karyawan borongan yang ada di Pabrik Mega Surya Eratam mencapai 400 dan rata-rata adalah tulang punggung keluarga.
"Jumlahnya sekitar 400. Mereka rata-rata asli sekitar pabrik sini. Ya semoga Ibu memberi perhatian kepada pegawai borongan kayak kita," katanya. (faq)