Pekerja Migran Banyuwangi Dianiaya, Dibantu Polisi Malaysia
Iw, 39 tahun, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banyuwangi yang diduga menjadi korban penganiayaan majikannya di Kuala Lumpur, Malaysia.
Korban berhasil meninggalkan rumah majikannya dengan bantuan Polisi Diraja Malaysia (Kepolisian Malaysia). Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Keterangan suami korban, Sg, 45 tahun, dia mendapatkan kabar perihal kejadian yang menimpa istrinya dari petugas Polisi Malaysia pada hari ketiga Idul Fitri lalu. Kabar tersebut disampaikan melalui pesan WA nomor pribadinya.
“Polisi Malaysia yang ngasih kabar lewat WA, melalui nomor saya sendiri. Katanya ada kekerasan fisik, keadaannya cukup parah,” jelasnya ditemui di rumahnya, Selasa, 2 Mei 2023.
Saat itu, lanjutnya, menurut Polisi Malaysia yang menghubunginya menyatakan, istrinya mengalami kekerasan fisik, pemukulan. Dia juga diberi tahu istrinya mengalami luka lebam di bagian tangan dan muka.
“Sekarang istri anda di Hospital (Rumah Sakit),” ujarnya menirukan ucapan Polisi Malaysia tersebut.
Saat itu, dirinya sempat diberi kesempatan berbicara melalui telepon dengan istrinya. Namun istrinya tidak menceritakan apa yang dialaminya. Dia mengaku semenjak berada di Malaysia istrinya memang tidak banyak bercerita tentang keadaannya di sana.
Dia menambahkan, saat itu dirinya sempat bertanya bagaimana Polisi bisa tahu peristiwa itu sehingga akhirnya datang menjemputnya di rumah majikannya. Kala itu, menurut Sg, istrinya menjawab sempat bercerita kepada tetangganya. Tetangganya itu yang kemudian melaporkan ke polisi terkait apa yang dialami Iw. "Itu tetangga yang laporin,” bebernya.
Selang sehari atau dua hari setelah mendapatkan kabar tersebut, Sg kemudian melaporkan hal ini ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah mendapatkan laporan itu, menurutnya, pihak KBRI menjenguk istrinya di rumah sakit sekitar tiga hari yang lalu.
“KBRI sempat nawari saya video call dengan istri,” katanya.
Saat itulah dia bisa melihat kondisi istrinya. Menurutnya, wajah istrinya memang lebam-lebam. Namun untuk bagian tangannya tidak kelihatan karena tertutup pakaian rumah sakit. Namun kali ini istrinya juga tidak menceritakan apa yang dialaminya.
“Kondisi terakhir masih di rumah sakit, agak membaik. Bisa bicara dengan baik.
Selama ini, lanjutnya, istrinya tidak pernah menceritakan perlakuan majikannya. Hanya saja, di awal kerja di sana, istrinya sempat mengeluh majikannya cerewet dan dirinya pernah ditampar oleh majikannya.
“Pernah mengeluh kok cerewet majikannya. Pernah cerita ditampar sekali. Setelah itu tidak pernah cerita lagi,” pungkasnya.