Pekan Menyusui, Ibu Menyusui Anak secara Langsung Lebih Penting
Dokter spesialis anak, dr. Dini Adityarini,SpA dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Merr mengatakan, mengasihi tak sekedar memberikan Air Susu Ibu (ASI).
Hal ini diungkapkan dalam acara seminar "Lawan Faltering Growth Saat Asi Eksklusif Mpasi Anti Faltering Growth (Demo Mpasi) dalam rangka memperingati hari anak dan pekan menyusui seduni. Sabtu, 3 Agustus 2019.
"Sekarang ini banyak ibu tidak mau menyusui secara langsung hanya pumping saja, padahal di dua bulan pertama kelahiran bayi harus diberikan ASI secara langsung untuk meningkatkan kontak batin antara ibu dan bayinya," ujar dr. Dini Adityarini,SpA.
Lanjutnya, apalagi di minggu-minggu pertama kelahiran bayi harus menyusu langsung dari ibu. Karena, saat itu payudara akan mengeluarkan kolostrum (bagian ASI yang keluar di minggu pertama dimana banyak mengandung zat-zat dan gizi untuk pertahanan anak dan perkembangan otaknya).
"Di usia awal-awal kelahiran bayi, ia tidak banyak membutuhkan banyak zat makro tapi zat-zat mikro seperti kolostrum ini. Untuk itu harus disusukan langsung," kata Dini Adityarini.
Selain itu, ujar Dini Adityarini menyusui anak secara langsung dapat meningkatkan keterampilan menyusui seorang ibu. Ketrampilan menyusui yang dimaksud ialah posisi yang benar untuk menyusui agar anak dapat mengisap payudara dengan maksimal.
"Prinsip payudara ialah ia akan kembali terisi saat ASI terhisap sempurna oleh bayi. Misal, ASI terhisap 50 cc ia akan kembali terisi 50 cc tapi saat posisi menyusu salah dan ASI tidak mungkin hanya bisa terhisap 10 cc dan berakibat pada lambatnya perkembangan bayi," jelasnya ditemui usai acara.
Dini Adityarini pun menjelaskan, bagaimana posisi perlekatan yang baik saat menyusui. Dekap erat tubuh bayi, perut bayi menempel pada perut ibu, wajah bayi harus menghadap payudara (sisi payudara yang berwarna putih) bukan puting payudara. Hal ini dilakukan agar bayi mendapat rangsangan untuk membuka mulutnya lebar-lebar ketika akan menyusu.
Saat bayi sudah membuka mulutnya lebar-lebar, areola (bagian payudara yang berwarna gelap) akan masuk semua ke mulut bayi dan hisapan bayi akan maksimal untuk mendapatkan semua ASI yang ada pada payudara dan menghindari lecet pada puting payudara saat menyusui.
"Saat sedang menyusui pastikan posisi kepala dan bayi berada dalam satu garis lurus dan topang seluruh badan bayi," imbuhnya.
Agar ASI dapat terangsang sempurna, tambah Dini Adityarini jangan gunakan empeng atau dot karena, ini dapat menyebabkan binggung puting.
"Rangsang dengan skin to skin dengan ibu dicoba terus disusukan pertama tidak keluar dicoba lagi sampai keluar dan pasti keluar," pungkasnya.
Dengan banyak orang tau tentang pentingnya menyusui secara langsung, Dini Adityarini berharap semakin banyak ibu yang mau menyusui anaknya secara langsung. Sebab, anak ASI tentu akan memiliki imunitas lebih baik dari lainnya.
Advertisement