Pekan Imunisasi Polio Pertama, Dinkes Jatim Sasar 4,4 Juta Anak
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyambut serius adanya peningkata kasus polio di Indonesia. Di Jatim sendiri saat ini sudah ada 11 kasus anak terpapar virus Polio.
Untuk itu sesuai arahan Kementerian Kesehatan, Dinkes Jatim bersama seluruh kabupaten kota menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) serentak.
Kegiatan ini berlangsung dua tahap, tahap pertama 15 - 21 Januari 2024, sedangkan tahap dua pada 19 - 25 Februari 2024.
Kadinkes Jatim, Prof Erwin Astha Triyono mengatakan, bahwa kasus ini kembali meningkat dan jadi perhatian serius disebabkan adanya gap pada capaian imunisasi tahun 2021 dan 2022 karena pandemi Covid-19.
"Sehingga saat itu fokus kita pada Covid-19, sehingga capaian vaksinasi khususnya polio turun tidak mencapai target," kata Erwin ditemui di Surabaya, Selasa 16 Januari 2024.
Ada Jarak
Kendati ada gap, ia mengatakan, bahwa dalam pekan imunisasi ini pihaknya tidak memandang yang sudah maupun belum mendapat imunisasi.
"Pokoknya sekarang semua usia 0 sampai 7 tahun, sejak 12 bulan kurang satu hari itu menjadi target untuk imunisasi. Dengan catatan pada saat itu tidak sakit, posisi sehat dan usianya segitu akan kita imunisasi," ujarnya.
Karena itu, sesuai data yang menjadi target sasaran pekan imunisasi tahap pertama ini sebanyak 4.437.679 anak. Dan per hari pertama kemarin tercatat sudah mencapai 1.168.443 anak atau 26,3 persen dari target.
Kendati mendapat vaksinasi, Guru Besar Universitas Airlangga itu mengingatkan tentang kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih sehat (PHBS).
Ia mengatakan, kebersihan menjadi salah satu langkah antisipasi karena proses penularan ini melalui saluran pencernaan. Sehingga, apabila buang air besar di jamban terbuka seperti sungai dapat menempel dan berdampak pada penularan melalui makanan dan minuman.
"Diharapkan mohon maaf yang buang air besar tolong dilakukan di jamban tertutup, tidak boleh dibuang ke sungai untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Kemudian, yang pakai pampers-pampers tolong disimpan dengan baik tidak boleh dibuang sembarangan supaya tidak sampai menular ke sungai dan seterusnya," kata Erwin.
"Jangan lupa cuci tangan juga. Jadi, pola hidup bersih dan sehat juga sangat membantu. Diharapkan nanti setelah dua kali ini ditambah pola hidup sehat Jawa Timur insha Allah lepas dari polio," pungkasnya.