Pejabat Antikorupsi, Ini Fakta yang Mengejutkan
Menjabat antikorupsi memang yang diidamkan rakyat. Sesuai dengan agenda Revolusi Mental Presiden Joko Widodo. Sayangnya, di masa-masa periode kedua Kabinet Presiden kita ini, sejumlah menteri terjerat operasi tangkap tangan KPK.
Ah, itu memang fakta yang dipublikasikan di media-media masa saat ini. Tapi, ternyata di balik itu, ada sikap para pejabat yang antikorupsi. Mencerminkan kemauan politik sang penguasa saat ini. Ini humornya:
Setelah proyek multimilyar dolar selesai, seorang dirjen kedatangan tamu bule wakil dari HQ kantor pemenang tender. Sudah 7 tahun di Jakarta. Jadi, ia bisa cakap Indonesia.
Bule: "Pak, ada hadiah dari kami untuk bapak. Saya parkir di bawah Mercy S 320."
Dirjen : "Anda mau menyuap saya? Ini apa-apaan? Tender 'dah kelar kok. Jangan begitu ya. Bahaya tahu... Haree genee ngasih-ngasih hadiah."
Bule: "Tolonglah pak diterima. Kalau gak, saya dianggap gagal membina relasi oleh kantor pusat."
Dirjen: "Ah, jangan begitu dong. Saya gak sudi!!"
Bule (mikir ): "Begini saja, pak. Bagaimana kalau bapak beli saja mobilnya..."
Dirjen: "Mana saya ada uang beli mobil mahal begitu!!"
Bule menelpon kantor pusat.
Bule: "Saya ada solusi, Pak. Bapak beli mobilnya dengan harga Rp10.000 saja."
Dirjen: "Bener ya? OK, saya mau. Jadi ini bukan suap. Pakai kuitansi ya.."
Bule: "Tentu, Pak.."
Bule menyiapkan dan menyerahkan kuitansi. Sang dirjen membayar dengan uang Rp50 ribuan. Mereka pun bersalaman.
Bule (sambil membuka dompet ): "Oh, maaf Pak. Ini kembaliannya Rp40.000."
Dirjen: "Gak usah pakai kembalian segala. Tolong kirim 4 mobil lagi ke rumah saya ya..."
Bule : @#$%^&**
Advertisement