Pegawai Lembaga Jasa Keuangan di Banyuwangi Jadi Model Dadakan
Puluhan karyawan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di Banyuwangi mendadak jadi model. Mereka berlenggak-lenggok di catwalk mengenakan berbagai jenis pakaian batik. Meski setiap hari lebih banyak mengurusi keuangan, namun mereka cukup lihai layaknya model profesional.
Fashion show batik ini digelar di kawasan Terminal Terpadu, Jalan S Parman, Banyuwangi, Jumat, 21 Oktober 2023. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Pameran LJK dan Parade Duta Batik LJK.
Kegiatan ini dikolaborasikan dengan event Banyuwangi Batik Festival guna mendukung kelestarian budaya dan UMKM Batik di Kabupaten Banyuwangi.
“Kegiatan ini dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023,” jelas Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Hardi Rofiq Nasution.
Kegiatan ini diselenggarakan Kantor OJK Jember bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Banyuwangi dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK). Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, 20-21 Oktober 2023.
Hadir dalam kegiatan itu oleh Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian Banyuwangi Sulistyowati, Ketua FKLJK Jember, Sukari; Forkopimda Banyuwangi dan Pimpinan LJK di Banyuwangi, serta didukung 19 UMKM setempat dan Asosiasi Perajin Batik Banyuwangi.
Puncak kegiatan BIK 2023 ini dibuka dengan Fashion Show Pedestrian. OJK juga mengedukasi tentang aktivitas keuangan illegal dan kejahatan digital yang harus diwaspadai masyarakat.
Kegiatan dimeriahkan seluruh LJK di Banyuwangi melalui Parade Duta Batik LJK dengan tema batik khas Banyuwangi “Sembruk Cacing” dan diakhiri dengan uji wawasan seputar sektor jasa keuangan.
Dijelaskan, OJK bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui program-program kegiatan yang menyasar berbagai sektoral untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Pameran dan Parade Duta Batik LJK ini, menurutnya, merupakan puncak rangkaian program TPAKD Banyuwangi. Diantara rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah Penyaluran Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR). Kegiatan ini bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia dan PT Pegadaian.
Ada juga peningkatan literasi Waspada Investasi Illegal kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Banyuwangi, dan Training of Trainer kepada LJK yang selanjutnya akan menjadi partner dalam melakukan edukasi keuangan di 28 kelurahan dan 189 desa di Banyuwangi.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang dilakukan oleh OJK, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68%, indeks inklusi keuangan tercapai 85,10%.
Tingkat literasi dan inklusi di wilayah Kantor OJK Jember termasuk di dalamnya Kabupaten Banyuwangi hasilnya lebih tinggi dari nasional yaitu 58,55% dan 86,01%.
Dijelaskannya, hasil ini cukup menggembirakan. Namun, kata Dia, hasil tersebut masih menyisakan pekerjaan bagi kita semua mengingat nilai gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan. Data tersebut menunjukkan tidak semua masyarakat pengguna produk keuangan memahami sepenuhnya terhadap produk tersebut.
“Sehingga masih memiliki potensi terjebak pada investasi illegal yang menjanjikan hal-hal yang menggiurkan” jelasnya.
Kegiatan BIK yang dilaksanakan setiap bulan Oktober menjadi momentum bagi pemerintah untuk mendukung akselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan yang ditargetkan sebesar 90% pada tahun 2024. Pada tahun 2023 ini, peringatan BIK mengusung tema ‘Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera’.
“OJK bersama seluruh pemangku kepentingan secara masif meningkatkan akses keuangan masyarakat secara merata guna mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Advertisement