Pefindo Sebut Obligasi Waskita di Peringkat A-
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengatakan peringkat A- untuk obligasi berkelanjutan IV tahun 2019 milik Waskita Karya, dengan rencana penerbitan maksimum sebesar Rp4,95 triliun. Sementara prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil.
"Hasil emisi obligasi akan digunakan untuk mendanai kontrak backlog perusahaan," tulis analis Pefindo Yogie Surya Perdana dan Aryo Perbongso dalam keterangan resmi Pefindo, Kamis, 12 September 2019.
Sebelumnya, Pefindo juga memberikan peringkat A- kepada tiga surat utang atau obligasi milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Ketiga obligasi berkelanjutan tersebut adalah tahap I tahun 2015, tahap II tahun 2016, dan tahap III tahun 2017.
Pefindo menjelaskan, emiten dengan rating A memiliki kemampuan yang kuat dibanding dengan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.
Kendati demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.
Sementara tanda kurang menunjukkan peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata dari kategori yang bersangkutan.
"Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar perusahaan yang kuat di industri konstruksi domestik, marjin keuntungan yang baik karena segmen proyek yang beragam, dan keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik Negara," kata Pefindo.
Lanjut Pefindo, peringkat itu dibatasi oleh tingginya leverage keuangan Waskita, lingkungan bisnis yang cukup fluktuatif pada industri konstruksi, dan risiko yang berkaitan dengan ekspansi agresif perseroan di bisnis jalan tol dan rencana divestasi.
Pefindo menyebut peringkat emiten berkode saham WSKT tersebut dapat dinaikkan jika berhasil melakukan divestasi aset jalan tolnya tepat waktu sesuai kisaran harga yang diharapkan.
Rating juga akan dinaikkan jika Waskita Karya memperbaiki profil kreditnya sampai pada tingkat setara dengan peringkat A secara berkelanjutan.
"Ini juga harus diiringi dengan profitabilitas yang baik di atas peer untuk mengkompensasi risiko yang lebih tinggi dari proyek turnkey yang dikerjakan oleh perseroan," ujar Pefindo.
Namun, tidak menutup kemungkinan peringkat Waskita dapat diturunkan apabila gagal meraih target pendapatannya dan jika nilai tambahan utang melebihi dari yang diproyeksikan. Sehingga, akan mengakibatkan pemburukan pada profil kredit.
"Peringkat juga dapat diturunkan bila investasi di jalan tol berkinerja lebih buruk dari yang diharapkan, termasuk rencana untuk melakukan divestasi tidak terealisasi, dan mengakibatkan pemburukan pada profil kredit," kata Pefindo.
Diketahui, Waskita Karya (Persero) Tbk berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap IV tahun ini senilai Rp4,95 triliun.