Peduli Wisata Heritage, Eri dapat Dukungan dari Komunitas Sejarah
Kepedulian calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi pada kampung lawas di Kota Pahlawan, menarik perhatian Komunitas Sejarah Bubutan Heritage. Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya 2018-2020 itu, diundang untuk mengikuti peluncuran Bubutan Heritage, pada Minggu 11 Oktober 2020.
Acara ini dimulai dari Gedung Nasional Indonesia. Lokasinya tak jauh dari kawasan Tugu Pahlawan. Kampung tersebut merupakan tempat tinggal Eri semasa kecil. Keluarganya tinggal di Jalan Kawatan, Kecamatan Bubutan.
Gedung Nasional sendiri merupakan gedung yang didirikan pada 1930. Dipakai sebagai tempat berkumpulnya cendekiawan dan masyarakat untuk menyusun strategi hadapi penjajah. Walikota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan tempat ini sebagai museum, pada 29 November 2017.
"Bu Risma meresmikan gedung ini sebagai bentuk penghargaan terhadap kebaikan yang ditorehkan para pahlawan kita. Surabaya adalah Kota Pahlawan. Maka kita harus punya semangat yang sama untuk mempertahankan kebaikan yang ada di kota kita tercinta ini," kata Eri.
Mantan kepala Dinas Cipta Karya dan Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) itu mengatakan, kampung-kampung lawas di Kota Surabaya harus terus dimunculkan. Tujuannya adalah untuk terus menumbuhkan potensi wisata Heritage yang selama ini menjadi andalan pariwisata Kota Surabaya.
Eri sendiri saat masih jadi kepala Bappeko merintis terbentuknya kampung lawas di Lawang Seketeng, salah satu kampung masa kecil proklamator RI Soekarno dan pejuang kemerdekaan Bung Tomo. Bahkan, ada langgar berbentuk panggung yang masih kuat berdiri sejak zaman Belanda. Kampung tersebut sudah diresmikan sebagai salah satu tujuan wisata heritage Surabaya pada tahun lalu.
Tak hanya itu, Eri juga merintis wisata heritage anyar di segitiga jalan lawas Surabaya, yakni Jalan Pabean, Jalan Karet, dan Jalan Panggung. Khusus untuk Jalan Panggung, terdapat lampu penerang jalan yang sangat klasik. Ornamen lawas itu berpadu dengan jalanan batu paving mirip di kota-kota Eropa.
"Di kemudian hari, kawasan lawas itu akan jadi kawasan pejalan kaki. Kita jadikan satu kompleks wisata heritage yang digabungkan dengan wisata air Kali Mas di Jembatan Merah. Saya juga pernah dipercaya oleh Bu Risma untuk mengepalai program heritage. Salah satunya adalah pembangunan Museum Pendidikan Surabaya yang sudah rampung dan diresmikan pada 25 November tahun lalu.
Hal-hal bersejarah ini sangat penting, mengingat akar Surabaya selalu merujuk pada nilai keberanian, rela berkorban, kepahlawanan, dan nilai-nilai kebaikan. Sehingga ke depannya, saya akan memaksimalkan dan memperbanyak heritage untuk jadi destinasi wisata di Surabaya," tutur Eri.
Sementara itu, Ketua PKK RW 06 Bubutan Rini Sutrisno mengatakan, Eri sudah terbukti sangat peduli dengan sejarah Kota Surabaya. bahkan menurutnya, Eri sudah berhasil membangun salah satunya Museum Pendidikan Surabaya. Kampung-kampung lawas Surabaya pun tak luput dari perhatian Eri.
"Mas Eri merupakan salah satu sosok yang paham Kota Surabaya, terutama kampung-kampung lawasnya. Mas Eri ini arek Suroboyo asli, sedari kecil tak pernah kemana-mana, tetap di Surabaya. Mas Eri tak akan melupakan kampung-kampung lawas di Surabaya, karena ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang harus dilestarikan," ujar Rini.
Senada dengan Rini, Ketua RT 03 RW 06 Kelurahan Bubutan Suyatno atau lebih akrab disapa Cak Oon menyatakan, Eri adalah sosok yang meneladani semangat pejuang Surabaya. Eri dinilai memiliki visi dan misi yang bagus untuk terus melanjutkan program Risma tentang wisata sejarah masa lalu.
"Beliau berjuang meneruskan perjuangan Bu Risma, emake arek-arek Suroboyo yang selama ini peduli tentang haritage. Mudah-mudahan semangat Bu Risma dan Mas Eri dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi pemimpin di Indonesia bahkan seluruh dunia," katanya.
Advertisement