Peduli Nyata Derita Etnis Rohingya, NU Bangun Pasar di Rakhine
Sejak diinformasikannya program NU Peduli Rohingya, masyarakat bahu membahu mengirimkan bantuan untuk etnis Rohingya melalui NU Care-LAZISNU.
Hingga saat ini, total bantuan dana yang masuk sebesar Rp1.766.092.025. Dari total tersebut sebanyak Rp478.450.840 telah disalurkan untuk etnis Rohingyayang berada di pengungsian di Bangladesh.
“Penyaluran bantuan sudah dilakukan sebanyak empat kali,” papar Direktur NU Care-LAZISNU Syamsul Huda, dalam siaran pers diterima ngopibareng.id, Jumat (22/12/2017).
Syamsul merinci, penyaluran pertama dilakukan pada 23 September 2017 hingga 4 Oktober 2017. Saat itu tim diberangkatkan untuk melakukan asesemen, memeriksa kebutuhan lanjutan yang diperlukan di pengungsian etnis Rohingya di Bangladesh.
“Juga memberikan bantuan awal berupa makanan pokok,” lanjut Syamsul.
Syamsul menyebut bantuan tahap pertama tersebut menghabiskan dana senilai Rp322.050.840.
Bantuan berikutunya berupa tim medis dan bantuan obat-obatan pada pertengahan Oktober untuk tim medis tahap pertama, dan bulan November untuk tim medis tahap kedua. Masing-masing dana yang disalurkan adalah senilai Rp39.950.000.
“Pengiriman tim medis dan obat-obatan sangat penting karena berdasarkan fakta banyak pengungsi yang terkena wabah penyakit,” kata Syamsul.
Karenanya, kata Syamsul, bantuan medis dan obat-obatan kembali diberangkatkan pada 14 Desember 2017 dengan anggaran senilai Rp76.500.000.
Tim NU Peduli Rohingya juga didukung Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU), dan Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU).
Dalam pelaksanaannya, pengiriman tim NU Peduli Rohingya dilakukan bersama dengan Tim Indonesia Humanitarian Alliance (IHA).
“Selain pengiriman bantuan yang sudah dilakukan, sesuai komitmen awal, juga akan kita dirikan Pasar Rekonsiliasi Indonesia untuk Rakhine. Pasar ini sebagai upaya agar warga Rakhine agar bisa membangun kemandirian. Juga agar semua etnis di sana bisa membangun perdamaian,” pungkasnya. (adi)