PPMPI Unusa Luncurkan Kajian Fiqih Lingkungan
Pusat Pengembangan Masyarakat dan Peradaban Islam (PPMI) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), meluncurkan sebuah kajian terkait dengan fiqih lingkungan bertemakan "Eco Literacy di Era Digital – Ijtihad untuk Bumi", Kamis, 13 Desember 2018.
Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Kacung Marijan mengatakan, dipilihnya isu fiqih lingkungan dalam kajian ini, selain sebagai dari kepedulian juga bentuk keperihatinan Unusa terhadap rusaknya lingkungan di muka bumi ini.
"Dalam beberapa ayat di Alquran telah menjelaskan, bahwa kita diwajibkan untuk menjaga lingkungan dan tidak membuat kerusakan di muka bumi ini,” ujar Kacung.
Kacung menambahkan, selama ini fiqih lingkungan atau biasa disebut Fiqh al-Bi’ah jarang menjadi topik bahasan, karena dianggap tidak menarik. Padahal beberapa dalil di dalam Alquran dan al hadist mewajibkan kita sebagai manusia menjaga lingkungan.
"Kebersihan itu sebagian dari Iman adalah salah satu pesan yang ingin kami sampaikan dalam Fiqh al-Bi’ah ini," kata Kacung.
Sementara itu, Ketua PPMPI Unusa, Ir Wardah Alkatiri mengatakan, kajian yang akan dilakukan dalam dua tahun ke depan ini selain diskusi tematik, juga terjadwal workshop serta penelitian.
"Kami merencanakan workshop dalam beberapa hari dengan menggundang beberapa narasumber dari luar negeri. Untuk pesertanya dari aktivis lingkungan, LSM, lembaga sosial kemasyarakatan seperti NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, dan lainnya," kata Wardah.
Diketahui, dalam konteks Islam, gerakan eco-literacy dan keberlanjutan ini dimaknai sebagai tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi (guardian of the earth), amanah manusia pada Allah, tindakan menegakkan keadilan, serta hidup selaras dengan alam (mizan). (amm)