Peduli Korban Tsunami Selat Sunda, Seluruh Elemen NU Bergerak
Derita yang dialami korban Tsunami di Selatan Sunda dan Lampung, menjadi perhatian serius perangkat organisasi Nahdlatul Ulama. Mulai dari badan otonom dan lembaga, hingga kader kultural Nahdliyin, aktif membantu korban. Baik dalam hal penggalangan dana, distribusi bantuan, evakuasi korban, layanan kesehatan, dapur umum, dan layanan konseling bagi anak-anak.
Sejumlah personel Pagar, misalnya, turut memberikan layanan motivasi bagi para korban tsunami di pengungsian.
“Pagar Nusa melakukan pemberian motivasi bagi para korban,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa M. Nabil Haroen pada ngopibareng.id, Jumat 28 Desember 2018.
"Selain Pagar Nusa, Muslimat NU juga terjun ke lapangan memberikan bantuan kebutuhan pokok yang diperlukan oleh para korban bencana yang menghempaskan sejumlah daerah seperti Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran."
Selain Pagar Nusa, Muslimat NU juga terjun ke lapangan memberikan bantuan kebutuhan pokok yang diperlukan oleh para korban bencana yang menghempaskan sejumlah daerah seperti Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.
Relawan NU yang juga terdiri dari elemen GP Ansor dan Banser juga terus menyisir dan membantu melakukan evakuasi di beberapa titik. Termasuk menyisir kondisi pengungsian korban di lereng-lereng bukit serta perkebunan.
Koordinator Tim NU Peduli dari pihak LPBINU Yulistianto mengatakan, tim gabungan sempat kesulitan menggapai lokasi terdampak cukup parah, yaitu Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten. Karena lokasi tersebut dipenuhi dengan material bangunan yang hancur dan menutup akses jalan.
“Namun tim gabungan berhasil menjangkau Sumur sehingga Tim NU peduli bisa langsung mendirikan pos bantuan di empat lokasi,” ujar Anto, sapaan karibnya.
Pasca-bencana tsunami Selat Sunda yang menerjang sebagian wilayah Banten dan Lampung Selatan problem lanjutan ialah kesehatan para pengungsi. Untuk penanganan medis lebih lanjut, Tim NU Peduli juga mengirim dokter dan perawat.
Koordinator Tim NU Peduli kluster kesehatan, Muhammad makky Zamzami mengatakan, kebutuhan tenaga medis seperti dokter dan perawat saat ini dibutuhkan para pengungsi di semua daerah terdampak.
“Tidak hanya mengirim dokter dan perawat, untuk memperlancar mobilitas rujukan, tim kesehatan juga menyediakan mobil ambulan,” ujar dokter Makky.
Sementara ini, kata dia, pihaknya telah menerjunkan 2 tenaga dokter, 3 orang perawat, dan 2 mobil ambuans. Tim kesehatan juga membantu melakukan proses evakuasi pengungsi yang membutuhkan rujukan lanjutan. Mereka juga melakukan rapid asesmen kebutuhan kesehatan kemudian melaksanakan pelayanan kesehatan.
Sementara itu, elemen pelajar, mahasiswa, dan pemuda NU juga ikut melakukan penggalangan dana di daerah masing-masing. Selain memperoleh dana berupa uang tunai yang disalurkan melalui LAZISNU, mereka juga mengumpulkan pakaian layak pakai dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. (adi)