Peduli Gajah, Tulus Galang Donasi Untuk GPS Collar
Menyadari populasi gajah di Indonesia yang semakin punah, penyanyi dan penulis lagu, Muhammad Tulus atau yang populer dengan nama Tulus, bersama dengan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia membuat gerakan peduli gajah.
"Gajah sudah masuk daftar merah menuju kepunahan. Sayangnya tidak banyak yang tahu akan hal ini. Sebelum terlambat, saya mencoba mengambil peran agar orang tahu bahwa kita harus peduli dan melestarikan gajah," kata Tulus, usai konser musik 'Jatim Fair' di Grand City Mall and Convex, Minggu 13 Oktober 2019.
Menurut penyanyi berusia 32 tahun ini, gajah merupakan salah satu hewan yang penting dalam keseimbangan alam.
Satu ekor gajah dewasa bisa mengkonsumsi makanan sekitar 136 kilogram per hari. Hal ini berarti dengan luas jelajah yang gajah tempuh, yakni 170 kilometer setiap harinya. Gajah akan menyebarkan biji secara alami sehingga memperbaiki kondisi hutan.
Kotorannya pun bisa menjadi pupuk alami bagi tanaman," sambung Tulus.
Ia pun menjelaskan, tiga langkah yang dilakukan untuk mencegah kepunahan gajah. Pertama, mengkampanyekan keberadaan gajah. Kedua, mengumpulkan donasi dari semua masyarakat Indonesia lewat akun "Teman Gajah Tulus".
"Uang yang terkumpul akan disumbangkan ke konservasi gajah Sumatera. Uang ini akan digunakan untuk membeli GPS Collar, yang akan dikenakan ketua gajah di alam liar. Mereka (gajah) ke mana-kemana bergerombol, alat ini bisa mendeteksi kemana mereka berjalan untuk meminimalisir ketika mereka berjalan ke daerah yang berisiko konflik," jelas penyanyi populer dengan lagu Gajah, Pamit dan Monokrom ini.
Langkah ketiga adalah membuat teman dan orang di sekeliling kita juga menyadari gajah dalam garis kepunahan dan peduli untuk melestarikan gajah.
Banyaknya pengalihan lahan yang sedikit banyak berpengaruh pada habitat gajah. Tulus pun berangapan bahwa hal tersebut merupakan keserakahan dari manusia.
"Peralihan fungsi lahan berkaitan dengan resiko perkembangan manusia. Kalau dilakukan sesuai proporsinya tentu tidak akan banyak menganggu alam, tapi kalau sudah serakah dan berlebihan itu yang akan merugikan banyak orang," ungkapnya.
Tulus sendiri menganggap gajah adalah hewan yang pintar dan bisa membedakan baik dan buruk. Sifat gajah ini juga menginspirasi Tulus dalam lagu berjudul 'Gajah'.
Advertisement