Peduli Anak Yatim, Ini Tawaran Konsep Sabilillah Malang
“Memang terkesan sangat cepat. Dirancang dalam waktu yang singkat oleh Yayasan Sabilillah dan disiapkan juga secara singkat yang luas tanahnya mencapai 360 m2 dengan nilai Rp 1.7 Milyar”.
Rumah Yatim Produktif. Demikian nama ini memiliki tujuan agar anak yatim tidak hanya sebagai komoditas. Melainkan meningkatkan identitas anak yatim untuk selalu siap menjadi generasi powerfull di masa mendatang.
Demikian itulah harapan dari para pengurus Yayasan dan Lazis Sabilillah Malang ketika berniat untuk mendirikan rumah yatim tersebut.
Sulaiman, manajer pelaksana proyek, kerja ini tidak lain adalah bagian dari distribusi zakat, infaq dan shodaqoh dari Lazis Sabilillah Malang yang selama ini disalurkan pada anak-anak yatim mulai dari SD, SMP dan SMA.
Meski pelaksanaan pembinaan sudah berjalan sudah lama namun dengan adanya rumah yatim ini akan meningkatkan kualitas pembinaan.
“Memang terkesan sangat cepat. Dirancang dalam waktu yang singkat oleh Yayasan Sabilillah dan disiapkan juga secara singkat yang luas tanahnya mencapai 360 m2 dengan nilai Rp 1.7 Milyar,” tuturnya pada ngopibareng.id.
Ia menyampaikan kegembiraan, hingga Rumah Yatim Produktif tersebut dapat diresmikan dalam acara soft launching pada Sabtu, 28 Juli 2018 bersama para Pengurus Yayasan Sabilillah dan para donatur. Hadir pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Prof Dr KH Moch Tholchah Hasan.
"Dalam pembinaannya nanti akan bersinergi dengan Pondok Quran KH. Alwi Bashori, bekerjasama dengan perguruan tinggi, dan pihak lain yang akan bisa meningkatkan kualitas anak-anak yatim lebih bermartabat."
Selain itu, Ketua Umum Yayasan Drs KH Mas’ud Ali MAg, Kabag Kesra dan Kemasyarakatan Setda Kota Malang Drs Ali Mulyanto MM sekaligus mewakii Plt. Wali Kota Malang, Perwakilan dari Kapolres dan Kodim, tokoh masyararakat Tunjungsekar, dan tim pengusul gelar pahlawan untuk KH Masjkur.
Sementara Ketua Lazis Sabilillah, Abdul Adhim Irsyad menegaskan, melalui rumah ini kita dapat menyediakan rumah huni bagi anak-anak yatim secara bersama-sama melalui Lazis Sabilillah Malang agar dapat saling memudahkan untuk memberikan perhatian dan pembinaan pada anak-anak yatim secara bersama-sama.
“Dengan pembinaan yang selama ini sudah dilakukan, Lazis sudah mengantarkan anak-anak binaan hngga jenjang perguruan tinggi bahkan ada pua yang sedang menempuh jenjang S-2 Filsafat di UGM. Ada pula yang sudah menjadi tentara dan tersebar di mana mana” tegas Dosen Bahasa Arab Universitas Negeri Malang tersebut.
Salah seorang anak binaan bernama Alwan Tafsiri, asli dan lahir di Jodipan Kota Malang berkesempatan memberikan testimoni. Alwan menjadi anak asuh Lazis sejak kelas 1 SMP, MAN 3 (sekarang MAN 2) Kota Malang. Ia melanjutkan pendidikan S1 dan S2 di UGM. Bahkan Alwan menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3. 91. Saat ini Alwan sedang menyelesaikan Tesis di Filsafat UGM.
Prof. M. Mas’ud Said, Ketua Bidang Sosial Yayasan Masjid Sabilillah mengisahkan, rumah ini terbeli meskipun dengan urunan dan kurang lebih membutuhkan waktu 6 bulan. Rumah Yatim ini adalah milik kita bersama sehingga semua saling menjaga dan berkonstribusi bagi kelangsungan rumah ini.
Bagi Cak Ud, panggilan popnya, di rumah yatim produktif ini ketika Al-Qurannya jalan, akademiknya jalan, Bahasa Inggrisnya jalan, ketrampilan hidupnya jalan, sholat malamnya jalan maka akan cukup mengantarkan anak-anak ini menjadi generasi terbaik.
Dalam pembinaannya nanti akan bersinergi dengan Pondok Quran KH. Alwi Bashori, bekerjasama dengan perguruan tinggi, dan pihak lain yang akan bisa meningkatkan kualitas anak-anak yatim lebih bermartabat. Melalui rumah ini, mereka tidak menjadi anak-anak yang terkekesan kumuh, miskin dan terpinggir. (adi)