Pedrosa Ungkap Persaingannya di MotoGP
Dani Pendrosa sempat diprediksi bakal jadi bintang di MotoGP pada satu dekade lalu. Namun, hingga saat ini, tak mampu jadi juara dunia di MotoGP. Pedrosa sempat jadi juara dunia kelas 125cc pada 2003 dan langsung menjadi juara dunia 250cc pada 2004 dan 2005. Sinar gemerlap Pedrosa itu membuatnya difavoritkan jadi salah satu penantang kuat Valentino Rossi ketika naik ke kelas MotoGP pada 2006.
Pada saat itu ia sukses membuktikan diri dengan mampu bersaing di MotoGP dengan berada di papan atas. Tapi sayangnya, ia gagal keluar sebagai juara dunia. Pedrosa tiga kali jadi runner up pada 2007, 2010, dan 2012, dan tiga kali menempati peringkat ketiga pada 2008, 2009, dan 2013.
Pebalap Repsol Honda itu selalu kalah bersaing dengan Rossi, kemudian Jorge Lorenzo yang sempat dikalahkannya di kelas 250cc, dan terakhir harus mengakui keunggulan rekan setimnya, Marc Marquez.
Dalam tiga musim terakhir, Pedrosa justru makin menjauh dari papan atas. Sinyal kebangkitan Pedrosa baru terlihat di dua seri terakhir musim ini, GP Amerika Serikat dan GP Spanyol. Di Sirkuit Jerez, Pedrosa berhasil jadi juara dan namanya kembali melejit sebagai kandidat juara dunia musim ini.
Pedrosa sendiri mengaku tak terlalu ambil pusing pada pendapat orang lain tentang kariernya di dunia balap motor. "Saya hanya perlu fokus pada diri saya dan tujuan saya. Apa yang dikatakan oleh orang lain tak berpengaruh pada saya. Namun harus saya akui bahwa kemenangan di Jerez memberikan perasaan luar biasa bagi saya," ujar Pedrosa kepada Speedweek.
Pedrosa sendiri mengaku masih terus mencari sebab keberhasilannya menjadi juara di GP Jerez. Ia terus memikirkan hal-hal dengan lebih detail. Karena terkadang seorang pebalap tidak tahu pasti mengapa bisa tampil lebih cepat dibandingkan pebalap lainnya.
"Dengan usia saya yang sudah 31 tahun, maka saya harus bekerja lebih keras karena persaingan tak akan mudah bagi saya," sambungnya. (trs)
Advertisement