Pedagang Positif Covid-19, Pasar di Probolinggo Bisa Ditutup
Rapid test massal terhadap para pedagang pasar di Kabupaten Probolinggo ditindaklanjuti dengan tes swab, menemukan pedagang yang positif covid-19. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mewacanakan penutupan pasar yang pedagangnya positif covid-19.
“Kemungkinan terburuknya bisa saja pasar ditutup, terutama yang lokasinya di zona merah,” kata Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi kepada wartawan, Jumat, 29 Mei 2020.
Dikatakan usulan penutupan pasar untuk memberikan efek jera kepada pedagang dan warga agar menaati protokol kesehatan. “Penutupan pasar sekaligus untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19,” katanya.
Hanya saja, penutupan pasar itu harus diawali dengan kajian menyangkut baik dan buruknya dari sisi ekonomi, kesehatan, dan dampak sosialnya. “Bupati yang punya wewenang memutuskan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menggelar rapid test pada para pedagang di pasar yang terletak di zona merah. Dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, 10 di antaranya masuk zona merah covid-19. Yakni, Kecamatan Kraksaan, Gading, Pakuniran, Paiton, Krejengan Gending, Dringu, Tegalsiwalan, Sumber, Tongas.
Pasar Semampir yang dihuni sekitar 700 pedagang mendapat giliran pertama rapid test, 14 Mei lalu. Selama beberapa hari para pedagang dirapid tes satu per satu.
Tidak hanya pedagang di Pasar Semampir, pasar-pasar kecamatan lainnya juga mendapat giliran dirapid test. Usai Pasar Semampir, puluhan pedagang di Pasar Maron juga menjalani rapid test.
Hasil rapid test puluhan pedagang di pasar tradisional menunjukkan hasil reaktif. Mereka kemudian menjalani tes swab. Hingga Jumat, 29 Mei 2020, baru ditemukan seorang pedagang yang terkonfirmasi positif covid-19.
Pasien yang terkonfirmasi positif itu seorang perempuan berusia 73 tahun asal Kecamatan Paiton. Ia terkonfirmasi sebagai pasien nomor 89. “Saat rapid test perempuan itu reaktif, dilanjutkan swab di RSUD Waluyo Jati, hasilnya positif,” kata Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19, dokter Anang Budi Joelijanto.
Anang menambahkan, pasar memang menjadi wahana paling potensial untuk terjadinya penularan covid-19. “Soalnya intensitas bertemu pembeli dan pedagang dengan dekat, belum lagi di antara mereka ada yang tidak memakai masker,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo itu.
Advertisement