Pedagang Pindah ke Pasar Baru Kota Probolinggo, TPS Akan Dilelang
Meski sudah diserahkan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Permukiman (DPUPR-Perkim), 1 Februari 2023 lalu, para pedagang Pasar Baru baru mulai boyongan pertengahan Maret ini. Setelah sekitar 400 pedagang pindah ke dalam pasar yang baru direvitalisasi dengan dana Rp1,62 miliar itu, dua tempat penampungan pedagang sementara (TPS) segera dibongkar.
“Insya Allah, Rabu besok, 15 Maret 2023, Bapak Walikota akan me-launching perpindahan ratusan pedagang ke dalam pasar,” ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan (DKUP), Fitriawati saat meninjau Pasar Baru, Selasa sore, 14 Maret 2023.
Dikatakan, sebagian pedagang di TPS telah memulai boyongan ke dalam pasar sejak Senin kemarin, 13 Maret 2023. Termasuk Selasa sore, sebagian pedagang mulai meninggalkan TPS yang bertahun-tahun mereka tempat selama kontraktor mengerjakan revitalisasi Pasar Baru.
Berdasarkan pengamatan, sebagian besar TPS di dua tempat yakni, di Jalan Tjuk Nja’ Dien dan Jalan Prajurit Siaman mulai kosong. Sebagian pedagang, membongkar lapak-lapak di TPS yang membentang di kedua ruas jalan itu.
“Sebagian material dibongkar pedagang kemudian dibawa pulang. Mereka beralasan, dulu mereka melengkapi sendiri bagian TPS yang kurang,” kata Fitri, panggilan akrab Fitriawati.
Disinggung kapan kedua TPS itu dibongkar, Fitri mengatakan, masih menunggu lelang. “Mungkin butuh waktu sekitar dua pekan, setelah lelang selesai, barulah pemenang lelang membongkar kedua TPS tersebut,” katanya.
Soal molornya boyongan ratusan pedagang, pihak DKUP beralasan, karena perlu pendataan dan penataan pedagang sesuai dengan kelompok komoditas. Misalnya, pedagang sayur, ikan, garmen, hingga warung nasi.
Seperti diketahui, proyek revitalisasi Pasar Baru digagas sejak Walikota Probolinggo dijabat Rukmini, sekitar lima tahun silam. Namun pelaksanaan proyek fisiknya berkali-kali tertunda karena berbagai kendala seperti molornya lelang proyek.
Pihak DPRD setempat juga berkali-kali menyoroti penyelesaian proyek Pasar Baru senilai sekitar Rp1,62 miliar itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dan peninjauan ke lokasi proyek pasar.
Yang membuat pemandangan di sekitar pasar semakin semrawut terutama arus lalu lintas dan kebersihan lingkungannya adalah keberadaan dua lokasi TPS pedagang. Yakni, di badan Jalan Prajurit Siaman dan Jalan Tjut Nja’ Dien.
Total 402 Pedagang
Kepala UPTD Pasar Baru, Azhari mengatakan, ratusan pedagang boyongan ke pasar yang baru dibangun secara bertahap. Diawali pedagang menempati di TPS di Jalan Prajurit Siaman, disusul pedagang di TPS di Jalan Tjut Nyak Dien.
"Pedagang yang sudah terdata dan sudah pindah ke Pasar Baru sebanyak 331 pedagang. Mereka sudah mulai berjualan, Senin setelah boyongan,” katanya.
Selain itu masih ada 71 pedagang yang belum terdata, yang kemudian diizinkan masuk ke Pasar Baru. Meskipun belum terdata dan belum memiliki hak berjualan, UPT Pasar Baru sengaja menampung mereka.
Hal ini untuk mengantisipasi pedagang tersebut agar tidak berjaualan di pinggir jalan sehingga mengganggu lalu lintas. “Dengan demikian nanti di Pasar Baru terdapat total 402 pedagang,” ujarnya.