Ditangkap, Pedagang Petasan Penyebab Jari Bocah 12 Tahun Hancur
Polisi akhirnya berhasil menangkap pedagang yang menjual petasan kepada empat anak Desa Sentul, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Mohammad Choirul Anwar, pedagang berusia 38 tahun, warga Dusun Kedung, Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh.
Ia ditangkap beberapa jam setelah peristiwa ledakan petasan yang menghancurkan tangan Mochamad Siddiq Rohmatullah, 12 tahun, satu dari empat anak itu.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan mengatakan, tindakan tegas diambil pihaknya setelah terjadi insiden ledakan petasan yang menghancurkan tangan anak di bawah umur. “Polres Jombang sebelumnya juga sudah mengeluarkan larangan produksi atau menjual petasan. Oleh karena itu tindakan tegas ini diambil,” katanya.
Kepada petugas, pelaku memproduksi serta menjual petasan berbagai ukuran. Ukuran paling kecil berisi 20 biji, dan dijual dengan harga Rp 9.500. Atau bisa juga dibeli secara eceran dengan harga Rp1.000 per biji. Sedangkan untuk ukuran diameter 3 centimeter, tersangka mematok harga Rp2.000 per biji.
“Dari penangkapan ini, kami amankan barang bukti 1.700 butir petasan dengan ukuran panjang 6 centimeter diameter 1,5 centimeter. Kemudian ada 465 petasan berukuran panjang 6 centimeter dengan diameter 2,5 centimeter, 535 petasan ukurannya panjang 6 centimeter,” ucapnya.
Choirul pun terpaksa harus merayakan lebaran di dalam sel tahanan. “Tersangka dijerat pasal 1 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara,” pungkas Teguh.
Seperti diberitakan, di Kecamatan Tembelang, seorang anak bernama Mochamad Siddiq Rohmatullah, 12 tahun, asal Desa Sentul, terancam kehilangan jari-jari tangan kanannya akibat ledakan petasan. Peristiwa ini terjadi Minggu 2 Mei 2021.
Siddiq bermain petasan bersama tiga teman di sekolahnya yaitu AR (12), AK (11), dan MIS (11). Keempat anak kelas VI Madrasah Ibtidaiyah ini membeli petasan dari seorang pengecer di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh.
AK (12), teman korban, kepada sejumlah warga menyebut lokasi kejadian berada di persawahan sekitar Desa Sentul. Sebelum menyulut petasan, ia dan tiga temannya sudah diingatkan warga di sekitar lokasi. Namun teguran itu tak didengarkan empat bocah ini.
Hingga akhirnya satu dari tiga petasan yang dibawa, meledak di atas tangan Siddiq. Ledakan tersebut membuat jari-jari pada pergelangan tangan kanan korban hancur dan tak berbentuk. Tiga anak yang saat itu di lokasi kejadian langsung berupaya memberikan pertolongan untuk Siddiq.
Sebelum kejadian, empat anak itu sempat menyalakan dua petasan dan berhasil meledak. Petasan yang dibeli sebenarnya berukuran kecil, setara cabai. Namun oleh empat anak ini, serbuk bahan peledak dikumpulkan untuk dibentuk lagi menjadi petasan berukuran besar berukuran diameter 5 cm dan panjang 15 cm.
Dua petasan berhasil meledak. Namun petasan ketiga gagal. Tiga bocah yaitu AR, AK dan MIS memutuskan pulang karena mengira petasan ketiga sudah tidak bisa dinyalakan. Namun oleh Siddiq, petasan ketiga itu justru diambilnya.
Apes, saat sudah dalam genggaman tangan Siddiq, petasan itu justru meledak. Korban pun langsung dilarikan ke RS Al Aziz Tembelang, dan kemudian dirujuk ke RSUD Jombang untuk menjalani tindakan operasi.
Iklan