Pedagang Pasar Tunjungan Tagih Janji Pemkot Revitalisasi Pasar
Perkumpulan Pedagang Pasar Tunjungan (P3T) menagih janji Pemerintah Kota Surabaya untuk merealisasi janji melakukan revitalisasi Pasar Tunjungan yang kondisinya memperihatinkan.
Pemerintah Kota Surabaya melalui Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) sesuai kesepakatan saat P3T mencabut tuntutannya di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN) tahun 2016 berjanji melakukan revitalisasi yang tak kunjung terealisasi.
Hingga akhirnya tahun 2020, P3T melayangkan aduan ke Ombudsman RI. Berdasar laporan akhir hasil pemeriksaan dinyatakan perlu dilakukan tindakan korektif berupa revitalisasi. Namun, lagi-lagi revitalisasi hanya wacana tanpa aksi dari PDPS. Padahal, kondisinya masih sangat memperihatinkan.
Di sisi lain, di tengah kondisi itu Pasar Tunjungan sudah mulai digunakan sejumlah pengusaha yang membuka usaha. Mirisnya, dari temuan P3T ada salah satu penyewa stand mengalami kesulitan menambah daya listrik karena diharuskan membayar tunggakan Iuran Layanan Pedagang (ILP) sejak tahun 2018. Padahal dia baru menggunakan stand tahun 2022.
"PDPS tidak memberi layanan kok narik iuran. Kesetaraannya di mana?," ungkap Ketua P3T, Jalil Hakim kepada Ngopibareng.id, Rabu 15 Maret 2023.
Menurut Jalil, Pasar Tunjungan dalam kondisi yang tidak baik. Hal ini karena kondisi pasar yang sangat kumuh, platfon bocor, kemudian secara desain awal tidak untuk bisnis food and baverage (FnB).
"Desain awal bukan untuk FNB karena FNB ada limbah. Sehingga mereka (pengusaha) harus disupport PDPS untuk membuat intalasi pembuangan limbah karena tidak ada tempat buangnya. Sekarang mereka buang sendiri," ujarnya.
Karena itu, ia menegaskan, revitalisasi ini harus segera diwujudkan oleh PDPS. Apalagi, dari informasi yang ia terima bahwa telah dianggarkan Rp49 miliar untuk revitalisasi sejumlah pasar.
Dengan itu ia berharap, agar revitalisasi Pasar Tunjungan dapat diwujudkan bukan sekadar wacana. "Jangan hanya berwacana di koran, tapi undang semua pedagang pasar supaya ada pegangan," pungkasnya.
Menurutnya, revitalisasi ini penting karena banyak pedagang yang menaruh hidupnya di sana. Apalagi, Pasar Tunjungan salah satu pusat ekonomi bersejarah di Surabaya.
Dengan revitalisasi Pasar Tunjungan, tak hanya pedagang yang terselamatkan tapi dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya.
Sementara itu, salah satu penyewa stand saat hendak dikonfirmasi tidak memberikan respon.