Pedagang Pasar Rakyat Mulyorejo Tak Ditarik Retribusi
Selama menempati bangunan baru Pasar Rakyat Mulyorejo Kecamatan Cepu, pedagang tidak ditarik biaya retribusi apa pun. Sebab, bangunan tersebut belum dihibahkan ke Pemkab Blora untuk dikelola.
"Tidak ditarik apa-apa. Tidak ada pungutan apa pun. Tidak ada jual beli," ujar Kepal Dindagkop UMKM Blora, Kiswoyo, Jumat 11 Maret 2022.
Dia belum bisa menjelaskan, sampai kapan pedagan tidak dikenai retribusi. Karena proses hibah membutuhkan waktu cukup lama. "Bukan berati bisa seenaknya hanya menempati. Tapi harus bisa merawat dan menjaga kebersihan," jelasnya.
Pasar Rakyat Mulyorejo dibangun dengan dana Tugas Pembantu (TP) Kementerian Perdangan senilai Rp 3,5 miliar dari APBN tahun 2021. Dikerjakan oleh CV Berkah indah. Di dalam bangunan pasar itu terdapat 16 kios, 40 los meja besar dan 56 los meja kecil.
Dari sejumlah los dan kios itu belum mampu pedagang yang ada di Pasar Mulyorejo, jumlah mencapai 160 pedagang. Sementara, pedangan yang belum terakomodir bisa menempati lahan kososng pada sisi luar bagian belakang pasar.
"Pedagang yang menempati, adalah mereka yang sebelumnya memiliki los atau kios dan sudah lama," kata Kiswoyo.
Karena dalam pembagian los masih ada sisa, kata dia, dilakukan pengundian. Ini dilakukan untuk menghindari ketidakpuasan warga pedagang. "Harus bisa menerima dengan legowo," sambung Kiswoyo.
Salah satu pedagang Rini, menyambut baik dengan belum dikenakannya retribusi apapun selama belum ada hibah. Dia merasa senang, setelah menunggu sekian lama akhirnya bisa menempati
Menurutnya, rencana pembagian itu sebenarnya sudah lama direncanakan. Sudah dua kali gagal rencana pembagian, sejak peresmian pasar.
"Alasannya dari pihak pengelola nunggu jadwal bupati belum ada yang kosong atau belum ketemu hari yang pas sama beliau buat serah terima relokasi ke pedagang. Baru hari ini serah terima beneran. Tapi kok ndak ada bupatinya," kata penjual kopi ini.
Advertisement