Pedagang Kesulitan Akses SIMIRAH, Walkot Eri: Datangi Lurahnya
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan, apabila ada pedagang pasar yang kesulitan untuk mengakses aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH), bisa langung menghubungi petugas kelurahan.
Aplikasi SIMIRAH digunakan sebagai syarat untuk pedagang pasar mendapatkan stok Minyakita. "Silahkan warga yang kesusahan (aplikasi SIMIRAH) datang kepada teman-teman koperasi atau penghubungi Lurahnya," terangnya Selasa, 14 Februari 2023.
Ia pun berharap, adanya operasi pasar Minyakita yang saat ini dilakukan Pemkot Surabaya bisa mengembalikan Harga Eceran Tertinggi (HET) di pasaran. Diketahui, masih banyak pedagang yang menjual Minyakita di atas HET karena menghabiskan stok lama.
"Wes datang saja ke Lurahnya kalau kesusahan aplikasi. Kalau ternyata sudah difasilitasi operasi pasar masih dijual mahal yang kebacut (keterlaluan) orang itu," tandas Eri.
Sebelumnya, sejumlah pedagang di Surabaya mengaku masih tidak paham menggunakan aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH), untuk pembelian Minyakita.
Ketika ada operasi pasar Minyakita, para pedagang hanya menunjukan KTP sebagai syarat pembelian. Padahal selain KTP, pembelian Minyakita harus menginput data ke aplikasi SIMIRAH.
Seperti yang diungkapkan salah satu pedagang Pasar Genteng Surabaya, Asak. Dia berhasil mendapatkan 10 dus minyakita saat operasi pasar dengan berbekal menunjukan KTP.
"Saya tidak tau HP, tidak bisa baca tulis. Kemaren waktu mau beli cuma pakai KTP (menunjukan KTP ke petugas). Aplikasi-aplikasi tidak tau saya," ujarnya Senin, 13 Februari 2023.
Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Devie Afrianto menyampaikan, proses distribusi Minyakita berdasarkan permintaan pedagang lewat aplikasi SIMIRAH, permintaan dapat dilakukan bila stok habis.
“Dropping dari distributor sesuai dengan yang diinput pedagang di aplikasi SIMIRAH,” jelasnya.