Pedagang di TPS Segera Direlokasi ke Pasar Baru Probolinggo
Revitalisasi Pasar Baru, Kota Probolinggo sebenarnya sudah selesai akhir 2022 silam, tetapi hingga kini para pedagang yang menempati tempat penampungan sementara (TPS) belum juga direlokasi ke dalam pasar. Pihak Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan beralasan, diperlukan sosialisasi kepada para pedagang yang akan menempati lapak-lapak di dalam pasar.
Kepala DKUP, Fitriawati mengakui, memang bangunan sisi selatan Pasar Baru sudah rampung direvitalisasi, akhir 2022 lalu. Bahkan Pasar Baru yang telah direvitalisasi sudah diserahkan dari Dinas PUPR PKP, Rabu lalu, 1 Februari 2023.
“Namun untuk relokasi pedagang dari TPS ke dalam pasar masih ada sedikit kendala. Sejumlah pedagang yang sudah terdata meminta ditempatkan di lokasi awal,” ujarnya, Sabtu, 4 Februari 2023 sore.
Untuk menertibkan pedagang sesuai komoditas yang dijual, DKUP juga akan membuat zonasi di dalam Pasar Baru. “Soal kapan pedagang direlokasi, tunggu sosialisasi. Kalau bisa yang secepatnya pedagang dapat masuk ke dalam pasar,” katanya.
Seperti diketahui, proyek revitalisasi Pasar Baru digagas sejak Walikota Probolinggo dijabat Rukmini, sekitar lima tahun silam. Namun pelaksanaan proyek fisiknya berkali-kali tertunda karena berbagai kendala seperti molornya lelang proyek.
Belum lagi pekerjaan proyek fisik yang juga mengalami kendala. Di antaranya, lantai dua yang baru saja dicor sempat ambruk.
DPRD setempat juga berkali-kali menyoroti penyelesaian proyek Pasar Baru senilai sekitar Rp 1,62 miliar itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dan peninjauan ke lokasi proyek pasar.
Yang membuat pemandangan di sekitar pasar semakin semrawut terutama arus lalu lintas dan kebersihan lingkungannya adalah keberadaan dua lokasi TPS pedagang. Di badan Jalan Prajurit Siaman dan Jalan Tjut Nja’ Dien.
“Setelah semua pedagang di TPS direlokasi, kedua badan jalan itu akan diperbaiki,” kata Fitri. Soalnya sebagian badan jalan sudah rusak (berlubang) dan trotoar di kedua jalan itu juga rusak.
Advertisement