Pedagang di Pantai Watu-Watu Kenjeran Mengamuk, Tolak Ditertibkan
Sejumlah pedagang di kawasan Pantai Watu-Watu, Kenjeran, Surabaya, merusak fasilitas umum (fasum) seperti pagar pembatas hingga memblokade jalan akses warga. Peristiwa ini viral di media sosial TikTok dan Instagram.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser membernarkan kejadian tersebut berlangsung, Minggu, 24 Desember 2023.
"Kami memang melakukan penertiban di Pantai Watu-Watu, Pantai Jomban, dan Taman Suroboyo," terang Fikser, Senin, 25 Desember 2023.
Fikser menjelaskan, kejadian tersebut bermula dari kekesalan para pedagang yang tidak mau ditertibkan ke Sentra Ikan Bulak (SIB). Pemkot Surabaya menyiapkan SIB sebagai sarana berjualan untuk para pedagang dari mulai makanan hingga oleh-oleh, tetapi kenyataanya banyak dari pedagang lebih memilih berjualan di pinggir jalan.
"Kami sebenarnya melindungi warga yang berjualan di SIB. proses ini kan sudah kita komunikasikan dengan para pedagang di sana. Sudah kita lakukan dari bulan Juni sebenarnya, kemudian beberapa waktu memang sudah bersih. Jadi kamiĀ melakukan penertiban untuk melindungi pedagang di dalam SIB," jelas Fikser.
Pemkot Surabaya juga sudah menyediakan SIB dengan segala fasilitasnya untuk berjualan mulai dari rombong, meja, kursi, dan perlengkapan untuk mencuci di tempat.
Fikser membeberkan kronologi pedagang mengamuk di Pantai Watu-Watu Kenjeran dimulai sejak minggu pagi. Awalnya para pedagang memblokade jalanan dengan sampah, sehingga menganggu pengguna jalan lainnya.
Setelah sampah-sampah tersebut di bersihkan oleh pihak Satpol PP Surabaya, para pedagang kembali mengamuk sekitar pukul 12.00 WIB dengan merusak beberapa pagar pembatas.
"Mereka lakukan itu setelah pukul 12 siang. Kami kasian juga pengguna jalan, warga lain terganggu mereka sendiri tak bisa berjualan. Coba masuk ke SIB mereka juga bisa berjualan kan akhirnya," terang Fikser.
Mengenai tindakan merusak fasum, pihaknya sudah melakukan laporan ke Polisi. Menurutnya, tidak semua pedagang melakukan perusakan tetapi hanya beberapa oknum saja.
Meski demikian, Fikser menegaskan akan tetap melalukan cara-cara humanis untuk melakukan penertiban pedagang di pantai Watu-Watu.
"Penertiban ini akan kami lakukan secara humanis di lapangan tujuan pemerintah itu adalah pasti melindungi warga yang baik. Terus bagaiamna mereka usaha tumbuh dan punya penghasilan, tujuan kita baik," tambah Fikser.
Ia menegaskan, penertiban pedagang ini juga sebagai salah satu upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam menghidupkan SIB kembali dan penataan kembali pedagang supaya tertib.
Advertisement