Pecundangi Meksiko, Brasil Juara Piala Dunia U-17
Brasil berhasil melakukan aksi comeback untuk kedua kalinya dalam sepekan dengan mengalahkan Meksiko di publik sendiri di Stadion Bezerrao, Brasilia, Minggu waktu setempat atau Senin 18 November 2019 WIB. Sempat tertinggal 0-1, tim Samba muda membalikkan keadaan menjadi 2-1 sekaligus tampil sebagai juara Piala Dunia U-17.
Hebatnya, aksi comeback ini mereka lakukan hanya tiga hari setelah menang 3-2 dengan cara yang sama di semifinal. Kala itu, Brasil tertinggal 1-2 dari Prancis hingga menit ke-80, sebelum membalikkan keadaan menjadi 3-2 hanya dalam 10 menit terakhir.
Pada laga final, Brasil sebetulnya menguasai mendominasi jalannya pertandingan. Mereka juga memiliki banyak peluang lebih dulu sebelum Meksiko mencuri keunggulan pada menit ke-66 ketika Bryan Gonzalez melaju di antara dua pemain bertahan Brasil untuk menyundul umpan silang dari kiri ke jaring Brasil.
Kaio Jorge menyamakan kedudukan dari titik penalti dengan waktu tersisa enam menit setelah wasit menggunakan keputusan Video Asisten Wasit (VAR) menyusul pelanggaran yang dilakukan pada Veron.
Kemudianm saat pertandingan hanya menyisakan tiga menit terakhir, pemain pengganti Lazaro berhasil menyambut umpan silang dan dengan tenang menyarangkan bola untuk membuat Brasil berbalik unggul 2-1.
Pemain depan Flamengo itu juga keluar dari bangku cadangan untuk mencetak gol kemenangan pada menit terakhir melawan Prancis, Kamis.
"Mereka menggunakan VAR ketika itu pas buat mereka," kata pelatih Meksiko Marco Ruiz yang kecewa dengan kekalahan timnya akibat keputusan VAR. "Kami menjalani pertandingan di bawah kendali sampai keputusan VAR itu. Mereka berkembang setelah itu," keluhnya soal VAR.
Kemenangan tersebut merupakan balasan atas kekalahan 0-3 yang dialami Brasil dari Meksiko dalam final U-17 pada 2005, juga pada tim U-23 mereka pada final Olimpiade 2012.
Sebelumnya pada hari yang sama, Arnaud Kalimuendo-Muinga mencetak tiga gol untuk membantu Prancis bangkit dari ketertinggalan dan menundukkan Belanda 3-1 untuk memperoleh tempat ketiga.
Pemain Belanda Sontje Hansen memperoleh sepatu emas sebagai pencetak gol terbanyak dengan enam gol di turnamen ini.