Pecinta Kopi, Kenali Beragam Jenis Kopi dari Berbagai Negara
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua spesies pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu kopi robusta (coffea canephora) dan kopi arabika (coffea arabica).
Selain itu, pernah dengar kopi luwak? Kopi itu berasal dari kotoran luwak yang gemar makan bijih kopi. Dalam catatan kopi dunia, kopi luwak asli Indonesia dikabarkan menjadi yang paling mahal di dunia. Harganya bisa sampai Rp 2 juta per 500 gram. Pantas saja bule rela datang ke Indonesia hanya untuk mencicipi kopi luwak yang rasanya sangat autentik.
Kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjang yaitu dari panen biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun dengan tangan. Kemudian memproses biji kopi dan pengeringan sebelum menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian, biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum.
Di balik nikmatnya kopi, ada sejarah panjang dan cerita-cerita yang sebelumnya tak kita ketahui. Kopi tak sekadar sebuah minuman berwarna hitam pekat yang diseduh dan dituang dalam sebuah cangkir. Atau kopi hanya sekedar teman makan gorengan.
Dulu, kopi hanya ada di Ethiopia. Di sana, biji-bijian kopi asli ditanam di dataran tinggi. Kopi belum dikenal oleh bangsa-bangsa lain. Setelah Arab, yang dikenal sebagai bangsa yang kuat dalam lini perdagangan, menjamah Ethiopia. Biji kopi pun mulai dipasarkan secara luas ke negara-negara lain. Kopi akhirnya jadi minuman populer di semua benua.
Jenis Kopi
1. Kopi Arabika
Tanaman kopi arabika tumbuh di daerah dengan ketinggian 700-1700 mdpl. Kawasan ini terbilang dataran tinggi dengan suhu yang sejuk antara 16-20 derajat celsius.
Jika jenis kopi arabika ditanam di dataran kurang dari 700 mdpl maka tanaman akan lebih rentan terkena penyakit daun karat atau Hemileia Vastatrix (HV). Ini menyebabkan tanaman tak tumbuh optimal.
Kopi arabika memiliki bentuk biji sedikit memanjang dan agak pipih. Biji arabika juga memiliki ukuran yang agak besar. Teksturnya lebih halus. Selain itu, kopi robusta dikenal memiliki aroma dan rasa yang kuat dan cenderung kasar. Kopi ini punya varian aroma dan rasa yang sangat variatif. Saat belum disangrai, biji kopi arabika mengeluarkan aroma segar seperti buah blueberry.
Saat sudah disangrai, kopi arabika mengeluarkan semburat aroma wangi mulai dari bunga, buah hingga kacang-kacangan. Saat dicicip kopi arabika punya rasa yang tak kalah kaya, kandungan gula yang lebih tinggi pada kopi arabika menjadikan kopi ini terasa manis dan asam.
Aroma dan rasa yang bervarian ini menjadikan kopi arabika disarankan untuk dinikmati secara original tanpa tambahan gula. Kopi arabika juga terbilang nyaman di lambung jadi bagi yang memiliki masalah pada lambung, coba pilih jenis kopi arabika.
Berikut ini biji kopi yang termasuk ke dalam varietas kopi arabica:
a. Typica
Typica merupakan jenis kopi dengan varietas arabika tertua yang dibawa dari Typica langsung menuju Yaman. Typica juga merupakan kopi pertama yang masuk ke negara Indonesia, dan dinyatakan punah karena diserang oleh hama yang bernama karat daun. Namun, varietas typica turunan ini masih ada yang di indonesia yakni bergendal dan sidikalang.
b. Bourbon
Varietas ini memegang peranan terpenting bagi perkembangan kopi di dunia. Bijinya dipercata diambil langsung dari Ethiopia dan dibawa oleh Arab ke Yaman. Kedua varietas ini lahir dari arabika yang dibawa oleh Perancis dari Yaman, selanjutnya ditanam di Bourbon (Pulau La Reunion). Pada jenis bourbon terdapat buah yang berwarna merah tetapi kadang bourbon mengalami mutasi alami, lalu lahirlah dua varietas bourbon yaitu yellow bourbon dan orange bourbon. Dalam yellow bourbon memiliki rasa yang cenderung asam serta memiliki tekstur yang lebih halus, sednagkan karakteristik orange bourbon adalah gabungan antara yellow bourbon dan bourbon biasa.
c. Gesha
Gesha merupakan jenis varietas arabika asli. Pemberian namanya berasal dari daerah pertama kali kopi ditanam, yaitu Kota Gesha, bagian barat Ethiopia. Kopi gesha dikenal dengana aroma melati dengan tingkat keasaman lembut serta mengandung cita rasa buah-buahan. Semakin tinggi daerah perkebunan yang digunakan menanam kopi maka akan semakin mewah kualitas kopi gesha.
d. Pacas
Pacas merupakan mutasi alami dari bourbon. Mirip dengan caturra di Brazil dan villa sarchi di Kosta Rika, tanaman mutasi ini memiliki gen tunggal yang akan menyebabkan ukurannya menjadi kecil (dwarfisme). Proses penanaman biji kopi bisa saling berdekatan sehingga memudahkan dalam perawatan serta memudahkan saat memanennya.
e. Sidikalang
Sidikalang yang merupakan varietas kopi arabika turunan Typica. Biji kopi ini dibawa oleh Belanda saat menjajah Indonesia. Nama sidikalangdiambil dari kota di Sumatera Utara. Selain sidikalang terdapat pula beberapa subvarietas dari Typica asli yang banyak tumbuh di Indonesia seperti bergendal, blawan, dan java.
f. Catuai
Catuai merupakan jenis varietas kopi arabika yang memiliki buah berwarna merah dan kuning. Kopi hasil persilangan catuai dengan mundo novo ini memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Catuai banyak dibudidayakan di Indonesia dan Amerika Selatan. Catuai akan mengeluarkan kenikmatannya ketika diseduh usai disangrai hingga warnanya berubah gelap.
2. Kopi Robusta
Kopi robusta pertama kali ditemukan oleh ahli botani Belgia di Kongo tahun 1989, yang memiliki cita rasa pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein tinggi. Selain itu cakupan daerah tanam robusta lebih dibanding kopi arabika yang harus tumbuh pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Kopi robusta lebih tahan dari serangan hama dan penyakit. Inilah yang menyebabkan harga robusta lebih murah dibanding arabika. Kopi robusta banyak tumbuh di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.
Biji kopi robusta bentuknya agak membulat dan terlihat padat. Ukurannya lebih kecil dengan teksturnya yang lebih kasar. Kopi robusta dikenal memiliki aroma dan rasa yang kuat dan cenderung kasar. Namun kopi robusta punya rasa yang netral dan kurang bervariasi.
Sebelum disangrai, biji kopi robusta memiliki aroma seperti kacang-kacangan namun ketika sudah disangrai aromanya tak terlalu nikmat, demikian juga saat sudah diseduh. Tapi soal rasa, kopi robusta cocok buat pencinta kopi strong.
Jenis kopi robusta banyak digunakan sebagai bahan baku kopi instan, sebagai campuran kopi racikan agar memiliki cita rasa yang kuat, tidak hanya itu, biji kopi robusta biasa digunakan sebagai campuran minuman capucino, cafe latte, dan macchiato.
Jenis kopi robusta yang populer di Indonesia:
a. Robusta Lampung
Biji kopi robusta Lampung ditanam pada ketinggian 600 mdpl, dengan letak geografis seperti iklim serta kondisi tanah yang subur dapat memengaruhi cita rasa yang berbeda dibandinkan dnegan kopi robusta lainnya.
b. Robusta Dampit Malang
Kota Dampit, Malang, merupakan salah satu kawasan penghasil kopi robusta yang cukup terkenal. Budidaya kopi ini di lahan dengan ketinggian 800 mdpl dan memiliki kontur tanah yang subur. Robusta Dampit juga sudah banyak dijual di luar negeri, seperti dataran Eropa.
c. Robusta Flores
Cita rasanya cereal, wheat, nutty, dan sangat bagus. Robusta Flores juga banyak digemari karena rasanya yang cenderung berbeda dengan robusta lainnya.
d. Robusta Jawa
Robusta Jawa banyak digemari dan populer di kalangan masyarakat salah satunya robusta Temanggung, Jawa Tengah. Tanahnya yang subur cocok ditanami robusta dan beberapa cita rasa yang ada pada robusta Jawa antara lain sweet tabacco, chocolate cake, clean, dan full body.
3. Kopi Luwak
Biji kopi luwak merupakan hasil proses fermentasi yang ada dalam perut hewan luwak. Jenis kopi ini merupakan turunan dari kopi arabika dan kopi robusta. Kopi luwak indonesia memiliki nilai jual tertinggi di dunia, karena cara serta pengolahannya yang berbeda dengan biji kopi lainnya.
Proses kopi luwak berawal dari biji kopi dimakan oleh luwak atau sejenis musang. Biji ini tidak akan dicerna secara keseluruhan. Setelah itu bagian biji kopi yang sudah ditelan akan keluar bersama kotoran luwak. Karena melewati proses pencernaan yang panjang dan disimpan di dalam perut luwak, membuat biji kopi mengalami fermentasi alami dari bakteri baik yang terdapat pada perut luwak. Hasilnya, cita rasa kopi unik dan nikmat dari luwak asli Indonesia.