Pecel Rawon Bu Warsi, Kesukaan Mantan Bupati Banyuwangi Samsul
Pecel dan rawon adalah kuliner yang sudah dikenal luas di seluruh Indonesia. Rasanya, sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Lalu bagaimana jika dua menu istimewa ini digabungkan menjadi satu, menjadi pecel rawon. Pastinya banyak orang yang penasaran.
Di Banyuwangi, terdapat banyak warung, rumah makan, atau restoran yang menyajikan menu pecel rawon. Namun hanya ada satu warung yang menyajikan menu pecel rawon istimewa yang melegenda, yaitu warung Bu Warsi.
Lokasinya di kawasan Pasar Glagah, Desa/Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Untuk lebih lengkapnya di:
Meski warungnya relatif kecil dan cukup jauh dari pusat kota Banyuwangi, namun warung ini menjadi langganan sejumlah pejabat pemerintahan di bumi Blambangan ini. Salah satunya adalah mantan Bupati Banyuwangi dua periode, mendiang Samsul Hadi.
“Pak Samsul itu kalau tidak ada rapat keluar kota, seminggu bisa lebih dari tiga kali makan di sini,” kata pemilik Warung Pecel Rawon Bu Warsi, Rusmiati, 47 tahun, Senin, 5 Desember 2022.
Pecel rawon di warung ini memang istimewa. Menu pecel rawon umumnya hanya nasi putih diberi sayuran, kemudian diberi bumbu pecel yang kental, kemudian ditambahkan rawon plus kerupuk udang.
Di warung ini, pecel rawon disajikan lengkap dengan tambahan dendeng sapi, tahu, tempe, peyek, dan dadar jagung. Rasanya semakin lengkap dengan taburan serundeng kelapa yang gurih dan krispi. Jadi, selain ada kerupuk udang, juga dilengkapi peyek yang umum sebagai pelengkap nasi pecel.
“Jadi benar-benar nasi pecel lengkap ditambah dengan rawon,” terangnya.
Satu lagi yang membedakan pecel rawon Warung Bu Warsi dengan pecel rawon di tempat lain. Kuah rawon Bu Warsi ini warnanya tidak hitam seperti kebanyakan rawon. Sebab sejak awal buka, rawon Bu Warsi memang tidak menggunakan keluwek, bumbu yang membuat warna hitam pada rawon.
Rusmiati menyatakan, sejak pertama dibuka neneknya, rawonnya memang tidak menggunakan keluwek. Lalu, pada saat warung ini dikelola almarhum ibunya, mantan Bupati Banyuwangi almarhum Samsul Hadi berpesan kepada ibunya agar mempertahankan rawon yang tidak menggunakan keluwek sebagai ciri khas.
“Jadi sampai sekarang tetap saya pertahankan warna rawonnya tidak hitam,” tegasnya.
Warung pecel rawon Bu Warsi ini, menurut Rusmiati, dirintis oleh neneknya yang dia kenal dengan nama Mak Yat. Dia menyebut, warung ini sudah buka sejak tahun 1960-an. Selanjutnya, sekitar tahun 1980, warung ini dikelola oleh Ibunya, Suwarsi. Sejak saat itu, warung ini diberi nama warung Bu Warsi.
“Sekitar 2019 ibu sakit dan akhirnya meninggal dunia, sejak saat itu saya yang mengelola sampai sekarang,” katanya.
Warung ini buka setiap hari mulai subuh hingga pukul 15.00 WIB. Karena pelanggannya paling banyak datang pas jam sarapan pagi. Selain pagi, jam makan siang juga selalu ramai didatangi pelanggan. Harga pecel rawon istimewa Warung Bu Warsi ini sangat terjangkau.
“Satu porsi pecel rawon lengkap Rp20.000,” katanya.