Pecah rekor MURI Angklung Bareng Presiden Joko Widodo
Memecahkan sebuah rekor, seperti apa ya rasanya? Senang, bangga, euforia, jingkrak-jingkrak, dan seterusnya. Istimewanya, pecah rekor itu dilakukan bareng Presiden. Presiden RI Joko Widodo.
Tercatat, Presiden Joko Widodo bersama 5.165 calon pegawai negeri sipil (CPNS) memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Kategorinya adalah permainan angklung terbanyak oleh aparatur sipil negara (ASN), Selasa (27/3).
Pemecahan rekor ini adalah bagian dari suport bahwa pada 16 November 2010 lalu angklung ditetapkan UNESCO sebagai The Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Atau warisan budaya dunia tak benda.
Kamila Putri Hidayat, cucu seniman angklung nasional asal Jawa Barat, memimpin pemecahan rekor. Pentas seni yang unik itu dilangsungkan dalam acara Kuliah Umum Presiden bagi CPNS yang lolos 2017. Acara tersebut bertema Bersatu Dalam Harmoni menuju Birokrasi Berkelas Dunia 2024.
Ada tiga lagu yang dibawakan dalam pemecahan rekor itu. Yaitu You Raise Me Up, We Are the Champion, dan Nyiur Hijau. Kolaborasi apik angklung menggema. Harmonisasi nada yang apik seolah membuai.
"Inilah istimewanya angklung. Alat musik ini mempunya harmonisasi tinggi. Memainkannya pun tak sulit. Contohnya hari ini. Semua bisa mengikuti. Semoga kedepan akan banyak kolaborasi yang bisa dikembangkan, sehingga angklung makin mendunia," ujar Kamila, yang biasa dipanggil Amel tersebut.
Deputi Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, I Gde Pitana, menilai pemecahan rekor ini sangat luar biasa. Misinya juga tepat. Yaitu melestarikan dan meregenerasikan angklung seantero nusantara.
Pitana menyebut, kegiatan ini sangat memotivasi. Terlebih Angklung telah ditetapkan sebagai budaya nasional Indonesia yang diakui dunia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ikutan angkat suara. Menpar pun berterimakasih atas kolaborasi apik yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan ribuan CPNS yang melakukan pemecahan rekor angklung tersebut.
"Luar biasa. Sangat fenomenal. Presiden Joko Widodo sangat paham kelebihan budaya Indonesia. Saya yakin gaung angklung makin menggema di dunia. Imbasnya budaya Indonesia makin dikenal dan dapat menjaring wisatawan untuk datang," kata Menpar Arief.
Menurut Arief Yahya, budaya semakin dilestarikan semakin mensejahterakan, hal itu menjadi salah satu alasan wisatawan mau liburan ke suatu daerah. Karena itu budaya harus dilestarikan mengingat memiliki nilai ekonomis. “Laku dijual untuk turis mancanegara,” pungkas Menpar Arief Yahya. (*)