Pasien Covid-19 Kediri Meninggal, Sempat Bertugas di Sukolilo
Satu pasien covid-19 di Kabupaten Kediri dinyatakan meninggal. Sebelumnya ia diketahui menghadiri pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada 9 hingga 18 Maret 2020.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono Putro mengatakan pasien itu meninggal pada Selasa, 24 Maret 2020, lalu.
Ia meninggal setelah beberapa hari menjalani perawatan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Kabupaten Kediri. Hasil uji kerik atau swab pasien baru keluar setelah ia meninggal.
"Satu orang meninggal sebelum hasil swab keluar, di mana sebelumnya memiliki riwayat sakit jantung dan diabetes," kata Bambang melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, 28 Maret 2020
Hasil swab positif tersebut baru keluar setelah pasien dinyatakan meninggal dan dimakamkan. Prosesi pemakaman sendiri dilakukan sesuai protokol pasien covid-19 positif. Hal itu sebagai bentuk antisipasi.
"Karena memiliki faktor risiko dan hasil pemeriksaan mengarah ke covid-19, maka selama di RSUD Kabupaten Kediri diberlakukan sebagai pasien PDP," ucap dia.
Tak hanya itu, menyusul hasil swab yang dinyatakan positif, Dinas Kesehatan pun langsung melacak kontak terdekat almarhum. "Selain itu dilakukan tracing terhadap kontak erat yang ada, sesuai SOP," kata dia.
Selain berstatus sebagai petugas haji, terungkap bahwa pasien tersebut juga diketahui berprofesi sebagai dosen di IAIN Kediri. Hal itu dibenarkan oleh Wakil Rektor IAIN Kediri, Ahmad Subakir. Namun ia menyebut almarhum terakhir kali ke kampus pada 6 Maret lalu.
"Iya sejak sebelum dari Surabaya dia ke kampus terakhir tanggal 6 Maret, baru itu dia ke Surabaya. Terus tidak sampai ke kampus lagi sudah meninggal," kata Subakir saat dikonfirmasi.