PDIP Tampik Tudingan Sengaja Ubah Lambang Sila Keempat
Beredarnya potongan video dari stasiun televisi SBO, memperlihatkan seorang guru yang tengah memberi informasi tentang lambang pancasila sila keempat. Video tersebut menjadi ramai usai lambang banteng pada pancasila diganti menjadi mirip dengan lambang Partai PDI Perjuangan.
Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya, Baktiono menampik tudingan bahwa perubahan logo itu berhubungan dengan majunya pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang diusung PDIP di Pilwali Kota Surabaya tahun ini.
“Tidak ada kita bermanuver politik, terus kita bermain-main dengan Pancasila. Kalau ngomong sebagai landasan hidup bangsa itu, dari dulu kita ngomong seperti itu,” kata Baktiono, saat dikonfirmasi, Rabu, 9 September 2020.
Tak hanya itu, Baktiono juga menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dari Partai PDIP untuk mengubah gambar. Menurutnya, lambang di Pancasila tak boleh dipermainkan.
“Ya gak mungkin, untuk apa mengubah itu. Ini kan aneh, itu sudah baku, sudah paten, bahwa Pancasila seperti itu sebagai lambang negara, makanya semuanya harus mengikutinya,” jelasnya.
Baktiono meyakini, bahwa masyarakat sudah memahami jika PDIP tidak akan melakukan hal tersebut. Sebab, partai berlambang banteng itu konsisten dalam mematuhi dasar negara.
“Sudah biasa masyarakat dengan viral-viral seperti itu. Mastarakat sudah mengerti partai mana yang sampa saat ini tetap konsisten dengan UUD dan Pancasia sebagai falsafah hidup bangsa,” ucapnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Surabaya Fraksi PKB, Mahfudz mengatakan, bahwa penggantian lambang sila keempat merupakan salah satu bentuk penyesatan di dunia pendidikan.
“Yang pertama, program itu dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya, jadi itu bukan hanya tidak mendidik, tapi juga menyesatkan,” kata Mahfudz, kepada Ngopibareng.id, Rabu, 9 September 2020.
Selain itu, lanjut Mahfudz, pengubahan gambar banteng tersebut merupakan pelecehan lambang negara. Sebab menurut dia, lambang banteng pada Pancasila tidak bermata merah.
“Yang kedua, jangan dibuat mainan simbol negara itu, kalau di dunia pendidikan sudah membuat mainan simbol negara, apalagi di dunia lain, itu simbol negara loh,” tutupnya.
Advertisement