PDIP Tak Cemas Tabloid Obor Beredar Lagi
Menjelang pemilihan presiden pada 17 April mendatang, Tabloid Obor beredar lagi. Namun, partai PDI Perjuangan tak cemas tentang kemunculan tabloid tersebut. Pasalnya, Tabloid Obor yang beredar saat ini bukanlah Tabloid Obor Rakyat yang berisi tentang fitnah dan berita hoax yang sengaja dibangun untuk meruntuhkan citra capres nomor urut 01 Joko Widodo.
Hal itu diutarakan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Dia menyatakan, bahwa beredarnya Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin saat kampanye relawan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin berisikan hal-hal baik, bukan keburukan.
"Ini bicara tentang hal-hal yang baik, bicara tentang semangat," ujar Hasto di sela-sela kampanye di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2019 seperti dikutip dari Antara.
Ia lalu menjelaskan bahwa Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin muncul pada 2014, sebagai respons atas Tabloid Obor Rakyat yang sengaja diedarkan untuk memfitnah Jokowi.
"Maka dengan ini kita melihat Pak Jokowi didukung oleh mereka-mereka yang sangat kreatif menyetujui kebenaran," kata Hasto.
Sekitar dua minggu sebelum pencoblosan 17 April, di tengah kampanye terbuka kubu Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin kembali diedarkan.
Ratusan cetakan tabloid yang dibagikan kepada peserta kampanye relawan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di perumahan dan pemukiman di sekitar Kota Bekasi. Sekitar 1.000 orang peserta yang berpartisipasi di Lapangan Perumahan Kemang Pratama Bekasi menerima dan membaca tabloid yang diterbitkan sejak 2014 itu.
Namun berbeda dari 2014 yang bentuknya tabloid, kali ini bentuknya lebih mirip buletin. Ada bulatan khusus mengutip "Pelopor Tabloid Mini. Edisi Khusus untuk Simpatisan Capres 01".
Di bagian sampul depan, foto sejumlah kiai dan ulama seperti Ustad Yusuf Mansyur, Habib Luthfi Bin Yahya, dipajang. Gambar terbesar adalah KH Maimun Zubair. Ada judul "Fatwa 9 Kiai, Pilih Pemimpin Yang Dapat Dibutuhkan Dapat Diteladani".
Di pojok kanan atas, tampak foto Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ada tulisan 'Budaya Muslimat itu Tawadhu'.
Di kotak redaksi, disebut penerbitnya adalah Komunitas Media Mandiri, dengan Produser Mastreng. Penanggung Jawab Ahmad Zubairin dan Budi Santoso sebagai Pimpinan Redaksi. Ada yang menyebut nama di dewan redaksi termasuk Ahmad Zubairi, Sultonul Hadi dan ES Danar Pangeran. Kantornya disebut di Jalan Gayung Kebonsari, Surabaya, Jawa Timur.
Ada sejumlah judul artikel. Substansinya sebagian besar adalah wawancara dengan para ulama, liputan soal jalan tol dan artikel khusus tentang kisah guru ngaji Jokowi.
Advertisement