PDIP Surabaya Sosialisasikan Whisnu, Dyah dan Armuji
Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono minta pengurus dan kader PDIP ikut mensosialisasikan tiga bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang merupakan kader PDIP aktif terlihat menonjol pergerakannya di masyarakat. Ketiga orang itu adalah Whisnu Sakti Buana, Dyah Katarina dan Armuji.
Adi Sutarwijono, di Surabaya, Senin, menyebutkan dari 19 bakal calon yang mendaftar di PDIP, tiga kader PDIP aktif terlihat menonjol pergerakannya di masyarakat, yakni dua bakal cawali Whisnu Sakti Buana dan Dyah katarina, serta bakal cawawali Armuji.
"Menindaklanjuti instruksi DPD Jawa Timur, jaringan organisasi dan kader PDI Perjuangan Kota Surabaya, saya minta untuk aktif menyosialisasikan bacawali dan bacawawali yang berasal dari kader aktif PDIP ke masyarakat," kata Adi Sutarwijono yang kerap dipanggil Awi.
Menurut dia, sosialisasi tersebut bisa melalui jaringan media massa, media sosial, penyebaran stiker, brosur, baner, dan juga dalam perkumpulan warga.
Ia menegaskan, jajaran PDIP Kota Surabaya akan tunduk dan patuh jika kelak turun rekomendasi DPP PDI Perjuangan tentang bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota Surabaya.
"Serta, akan menjalankan rekomendasi itu dengan penuh rasa tanggung jawab, yakni memenangkan Pilkada Surabaya 2020," kata Awi.
Saat ini, lanjut dia, DPC PDIP Kota Surabaya terus merapatkan barisan dengan melakukan konsolidasi organisasi dengan jajaran di bawahnya untuk menghadapi pemilihan kepala daerah serentak pada 2020.
Awi mengatakan pihaknya turun langsung memimpin rapat konsolidasi dengan jajaran PDIP di tingkat kecamatan dan kelurahan, seperti yang baru dilakukan di Kecamatan Sukolilo pada Minggu malam.
"Kita tingkatkan terus konsolidasi organisasi untuk memenangkan Pilkada Surabaya tahun depan. Terus kita rapatkan barisan. Kita gelar rapat-rapat konsolidasi hingga level kelurahan dan anak ranting (setingkat RW)," ujarnya.
Ketua DPRD Surabaya ini mengatakan PDI Perjuangan telah memenangkan Pilkada langsung di Kota Surabaya tiga kali berturut-turut yakni tahun 2005, 2010, dan 2015. Selama itu pula, telah mampu dikembangkan kebijakan pembangunan kota yang berwajah kerakyatan.
Awi menyebut salah satunya pendidikan gratis, kebijakan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat, pembangunan infrastruktur, pembenahan kampung, pembangunan taman-taman kota, yang semuanya bisa dirasakan masyarakat luas.
"Dipimpin kader PDI Perjuangan, sejak era Wali Kota Surabaya Bambang DH dan Wali Kota Risma, Surabaya telah mengalami pertumbuhan yang diakui semua pihak. Kota ini diakui berwajah manusiawi, nyaman dan hijau, serta pro-rakyat," ujarnya. (an/ar)