PDIP Surabaya Percaya Diri Bisa Quadruple Kemenangan di Pilwali
PDI Perjuangan Kota Surabaya yakin bahwa mereka mampu mencetak kemenangan keempat kalinya alias quadruple pada Pilwali Surabaya tahun ini. Maka itu, seluruh elemen partai akan terus digenjot demi merealisasikan target tinggi tersebut. Hal itu disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan Surabaya, Anas Karno.
Untuk mencapai target tersebut, ia memastikan bahwa semua elemen dan anggota fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kota Surabaya akan turun ke akar rumput PDIP Surabaya di masing-masing daerah pemilihan mereka, yang meliputi tingkat DPC hingga anak ranting.
"Setiap anggota fraksi di wilayah masing-masing harus berjalan total semuanya. Mulai dari DPC sampai anak ranting terlibat dalam upaya melipatgandakan perolehan suara," kata Anas, Senin 28 September 2020.
Meski situasi pandemi Covid-19 di Surabaya belum usai, PDI Perjuangan tampaknya masih optimistis mampu meraih kemenangan keempatnya secara beruntun di Pilwali Surabaya edisi 2020. Anas menyebut, PDIP Surabaya telah mempersiapkan sejumlah langkah pemenangan paslon Eri Cahyadi-Armuji selama pandemi Covid-19.
Kendati begitu, Anas memastikan bahwa mereka tetap melaksanakan, mematuhi, dan menjaga protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku, dan juga instruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Pesan ketua umum dari pusat memang harus mengedepankan protokol kesehatan. Nah yang utama adalah mewajibkan hal itu, sampai akhirnya dibentuknya tim satgas untuk menaati protokol kesehatan," katanya.
Ia menyampaikan bahwa akan ada cara yang dilakukan PDIP Surabaya untuk mengampanyekan Eri-Armuji. Cara tersebut adalah dengan kampanye dari rumah ke rumah, agar tidak menimbulkan kumpulan massa yang banyak.
Anas menegaskan, bahwa PDIP akan menjalankan setiap kegiatan pemenangan, sesuai mekanisme PKPU dan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 untuk assassment dalam pelaksanaan kampanye Eri-Armuji.
“Karena pandemi Covid-19 tidak bisa berkumpul banyak, maka dilakukan dengan teknis door to door, itu kan tidak menyalahi aturan karena tidak berkelompok. Setelah mendapatkan assassment itu dilaporkan ke Polrestabes, kemudian Polretabes mengeluarkan STTP (surat tanda terima pemberitahuan) dan hasilnya kemudian kita langsung berikan kepada KPU dan Bawaslu Kota (Surabaya), dengan space yang harus 50 orang itu wajib kita lakukan,” katanya.
Dirinya juga menegaskan bahwa PDIP Surabaya akan tetap patuh pada ketentuan kuota maksimal pada setiap kegiatan kampanye Eri-Armuji.
“Kita akan tetap lakukan penyisiran sebelum paslon kami turun ke warga, hal itu dilakukan untuk supaya agar tidak melebihi ketentuan maksimal, yaitu 50 orang,” pungkasnya.
Sebagai informasi, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu telah berhasil mencetak hattrick di tiga edisi Pilwali Surabaya sebelumnya, terhitung sejak 2005-2015. Kemenangan tersebut dimulai dari ketika Bambang Dwi Hartono yang berpasangan dengan Arif Afandi, sebagai juru gedor PDI Perjuangan pada Pilwali Surabaya Edisi 2005 memenangi pertarungan.
Selanjutnya pada edisi Pilwali Surabaya 2010, Tri Rismaharini yang berpasangan dengan Bambang DH mampu mencetak brace, atau kemenangan kedua bagi PDI Perjuangan.
Torehan manis itu kemudian dilanjutkan, ketika Tri Rismaharini kembali maju di Pilwali Surabaya 2015 dan berpasangan dengan Whisnu Sakti Buana.