Tiga Profil Bacawali Surabaya yang Sudah Mendaftar ke PDIP
PDI Perjuangan secara resmi membuka pendaftaran bakal calon calon kepala daerah yang diproyeksikan bertarung pada pemilihan kepala daerah Surabaya 2020 mendatang.
Namun yang membedakan dengan partai lain, PDI Perjuangan hanya membuka pendaftaran untuk kader, anggota, simpatisan, dan pengurus PDI Perjuangan saja. Di luar kader, anggota, simpatisan dan pengurus, tunggu dulu jika ingin maju menjadi wali kota Surabaya dari PDI Perjuangan. Pendaftaran ini bersifat tertutup
PDI Perjuangan sebenarnya sudah membuka pendaftaran untuk bakal calon Wali Kota Surabaya ini, sejak 5 September yang lalu. Namun hingga hari ini, baru ada tiga orang mendaftarkan diri, ingin maju menjadi wali kota Surabaya dari PDI Perjuangan. Siapa saja dua orang yang maju itu? Tiga orang yang sudah mendaftarkan diri ingin maju dari menjadi Wali Kota Surabaya dari PDI Perjuangan itu adalah:
1. Eddy Tarmidi Widjaja.
Namanya tak terlalu dikenal meski dia sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Nelayan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Pada pemilihan legislatif 2019, dia juga maju menjadi calon legislatif DPR RI dari daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo.
Berdasarkan akun media sosial LinkedIn, Eddy Tarmidi menyebut jika dia lulusan Universitas Tarumanegara, Jakarta. Berkiprah dalam kepengurusan PDIP sudah sekitar delapan tahun lebih. Pernah tercantum sebagai pengurus bidang Anak pada tahun 2010 kemudian bidang Tenaga Kerja pada 2015 dan Badan Diklat PDIP Jawa Timur (2016)
2. Armuji
Armuji adalah sosok yang tak asing lagi. Dia sebelumnya adalah Ketua DPRD Surabaya. Armuji kini sebagai anggota DPRD Jawa Timur. Armuji juga dikenal sebagai orang yang lama duduk di kursi DPRD Surabaya. Dia tercatat sudah menjadi anggota DPRD Surabaya sejak tahun 2003 dan selalu terpilih kembali.
Namun, pada pemilihan legislatif 2019 kemarin, Armuji tak lagi mencalonkan sebagai anggota DPRD Surabaya, melainkan untuk Jawa Timur.
3. Whisnu Sakti Buana
Nama Whisnu Sakti Buana juga sebenarnya sudah tak asing lagi. Dia saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Selain menjabat sebagai Wakil Wali Kota, Wishnu sebelumnya juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya yang kemudian digantikan oleh Adi Sutarwijono.
Darah politisi Wishnu mengalir dari ayahnya almarhum Soetjipto yang juga orang yang sangat berpengaruh di partai dengan simbol banteng moncong putih ini.
Ihwal mengutamakan kader, anggota dan simpatisan ini sebelumnya juga sudah dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya. Hasto mengatakan hal tersebut saat saat membuka Pendidikan Kader Partai di Hotel Utami, Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Kamis 5 September 2019.
Skala prioritas bakal calon dari internal partai sendiri, kata Hasto menjadi patokan utama PDI Perjuangan khususnya di daerah yang menjadi basis kekuatan partai berlambang banteng tersebut.
Hasto kemudian membagi dua daerah di Jawa Timur di mana pada daerah yang lemah, PDIP akan sangat terbuka untuk berkoalisi dan bahkan mempersilakan tokoh di daerah tersebut untuk mendaftar lewat PDI Perjuangan.
"Di tempat-tempat yang kami rasa masih lemah (suara PDI Perjuangan) seperti Situbondo, kami menyatakan sebagai daerah terbuka. Tapi daerah-daerah di mana PDI Perjuangan kuat tentu akan kami dorong dan perkuat mekanisme kelembagaan untuk mendorong kader partai," ucap Hasto Kristiyanto.
Advertisement