PDIP Ancam Pecat Kader Membelot dan Tak Dukung Paslon Usungan Partai
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, memberikan peringatan tegas kepada kader partai yang tidak mendukung pasangan calon (paslon) yang diusung oleh PDIP dalam Pilkada 2024.
Hasto menyatakan bahwa kader yang membelot dan tidak mendukung calon kepala daerah yang direkomendasikan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akan menghadapi sanksi tegas, termasuk pemecatan.
“Kalau PDI Perjuangan, kan partai yang memegang disiplin didalam setiap pilkada. Partai telah mengambil keputusan melalui Ibu Megawati Soekarnoputri sehingga disiplin sebagai kader partai pelopor wajib dijalankan dengan mutlak,” tegasnya saat mendampingi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri berziarah di komplek makam Bung Karno Kelurahan Bendogerit Kecamatan Sananwetan Kota Blitar Senin 7 Oktober 2024.
Hasto menegaskan pentingnya disiplin partai dalam Pilkada, dan meminta kader yang merasa tidak cocok dengan keputusan partai untuk mengundurkan diri sebelum dipecat. Kader yang mendukung "kotak kosong" dalam Pilkada juga diingatkan bahwa calon yang diusung oleh partai telah dipilih melalui pertimbangan matang.
“Untuk yang tidak cocok dengan kepala daerah disiplin partai mengatakan harus taat tegak lurus atau silahkan mengundurkan diri sebelum dipecat. Yang membelot termasuk yang mengkampanyekan kotak kosong dari kader PDI Perjuangan, karena dalam tradisi partai dalam mencalonkan suatu calon sudah melalui pertimbangan yang matang,” ujarnya.
Hasto mengungkapkan, semua kader harus satu suara dalam mendukung paslon yang telah direkomendasikan, termasuk dalam Pilgub Jawa Timur yang mengusung Tri Rismaharini dan Gus Hans.
Selain itu, ia juga menyebutkan sejumlah calon di Pilkada lainnya, seperti Mbak Ipuk dari Banyuwangi, Krisdayanti dari Batu, dan Gus Ipin dari Trenggalek, yang harus didukung sepenuhnya oleh kader partai.
Hasto menekankan pentingnya strategi "turun ke bawah," yaitu bertemu langsung dengan rakyat secara door-to-door untuk memenangkan hati mereka dan menjelaskan visi masa depan yang ditawarkan oleh paslon dari PDIP. Gotong-royong dan menjaga marwah partai juga menjadi bagian dari upaya memenangkan Pilkada di berbagai daerah, terutama di Blitar, yang dianggap sebagai ruh partai.
Hasto berpesan, setiap kader wajib mematuhi keputusan partai dan bergotong-royong dalam memenangkan calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP. “Karena ini merupakan bagian dari komitmen untuk menjalankan cita-cita Bung Karno,” tandasnya.