Sengit, Calon dari PDIP untuk Pilwali Surabaya Disebut Sama Kuat
Pengamat politik dan peneliti Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam mengatakan, semua calon Wali Kota Surabaya dari PDI Perjuangan, mempunyai kekuatan yang seimbang. Ia memetakan, sejumlah calon tersebut memiliki banyak bekal untuk meraih suara warga Surabaya. Sehingga perebutan rekom pun diprediksi berlangsung sengit.
Ia menjabarkan, calon yang direkomendasikan oleh Tri Rismaharini mudah terpilih di Surabaya karena Risma punya basis dukungan publik yang kuat. Buktinya, saat periode ke dua lalu, Risma terpilih dengan meraup 80 persen lebih suara rakyat Surabaya.
Di sisi Whisnu Sakti Buana, menurut Surokim, dikenal memiliki basis masa akar rumput PDIP yang kuat. Sebab, ia sempat menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya selama dua periode.
Sedangkan di sisi Bambang DH, Surokim menilai mantan Wali Kota Surabaya punya relasi yang kuat, baik di struktural PDI Perjuangan Surabaya hingga pusat, atau di kalangan pendukungnya ketika menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, mulai 2005 hingga 2010.
"Semua ada plus minusnya. Cuma ini sangat berimbang. Siapa direkom siapa itu berpengaruh. Faksi Risma, Bambang, Whisnu itu seimbang," kata Surokim kepada ngopibareng.id, Kamis, 16 Januari 2020.
Dengan berimbangnya kekuatan antar Faksi di PDI Perjuangan itulah, menurut Surokim perebutan rekom di internal PDI Perjuangan akan sangat sengit. "Ya masing-masing ibaratnya saling jegal. Sengit sekali," katanya.
Bahkan hingga hari ini, Surokim menilai, di kalangan struktural DPC PDI Perjuangan dan akar rumput, belum terlihat penyatuan suara ke salah satu calon wali kota tertentu.
"Belum ada yang mengekor ke siapa. Karena masih saling cari rekom. Masih jadi loyalis lah," ujarnya.
Advertisement