PDI Perjuangan Belum Putuskan Pengganti Anas
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan belum memutuskan untuk mencari pengganti Abdullah Azwar Anas sebagai Calon Gubernur Jawa Timur yang mendampingi Calon Gubernur Syaifullah Yusuf untuk Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018.
"Untuk Pilkada Jawa Timur, PDI Perjuangan masih akan melihat suasana kebatinan dari Bapak Azwar Anas," kata Hasto Kristiyanto di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu 7 Januari 2018.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan tidak mau tergesa-gesa dalam pengambilan keputusan karena masih ada waktu selama tiga hari hingga Rabu 10 Januari 2018 sebagai batas akhir pendaftaran calon peserta Pilkada Serentak.
Rakyat Banyuwangi, dinilainya, masih terus berbondong-bondong memberikan dukungan kepada bupatinya, Abdullah Azwar Anas.
"Dalam politik nasional, kami tahu iramanya karena PDI Perjuangan sudah sering mengikuti pilkada," katanya.
Hasto menegaskan, PDI Perjuangan tidak akan membuat keputusan pada hari ini karena masih ada waktu tiga hari lagi ke depan.
Ketika ditanya wartawan, apakah PDI Perjuangan akan tetap mempertahankan Abdullah Azwar Anas, ia pun menjawab bahwa pihaknya masih akan terus mengikuti perkembangan.
"Kita ikuti saja perkembangannya. Politik itu seni sehingga kami harus pandai memainkannya," katanya.
Pada Sabtu 6 Januari 2018 beredar kabar, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang kabarnya melobi untuk menggantikan posisi Abdullah Azwar Anas dalam Pilkada Jatim 2018.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Hasto, dia pun menegaskan, Risma bukannya menolak, tapi berkomitmen untuk membangun Kota Surabaya.
"Masyarakat Surabaya juga mencintai Risma, kecuali masyarakat Surabaya menginginkannya maju sebagai calon wakil gubernur," demikian Hasto Kristiyanto.
Abdullah Azwar Anas pada Sabtu 6 Januari 2018 mengirimkan surat kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang intinya mengundurkan dari Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, dan mengembalikan mandatnya ke DPP PDI Perjuangan.(ant)