PDHI Pasok Pakan Ternak di Lokasi Terdampak Erupsi Semeru
Pasca-erupsi Gunung Semeru di Lumajang tidak hanya manusia yang membutuhkan bantuan makanan dan obat-obatan, tetapi juga hewan ternak seperti sapi dan kambing. Untuk membantu para peternak di daerah bencana di Lumajang, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Timur memasok pakan dan obat-obatan untuk hewan ternak.
“Hari ini kami mengirimkan pakan dan obat-obatan ke dua kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Semeru yakni, di Candipuro dan Pronojiwo,” kata Ketua PDHI Jawa Timur, drh Dedy Fakhrudin Kurniawan via telepon, Selasa malam, 7 Desember 2021.
Bantuan yang dikirim berupa 7 ton silase (makanan fermentasi) kemasan 30 kilogram, 10 ton rumput segar, 400 kilogram premix dan jamu (obat) ternak. Selain untuk ternak, PDHI juga mengirimkan bantuan untuk warga di dua kecamatan tersebut berupa sembako, pakaian, dan lain-lain.
Bantuan sebanyak itu dibagi untuk dua Kecamatan, yakni Candipuro dan Pronojiwo. “Bantuan pakan dan obat ternak kami bagi dua karena jembatan Gladak Perak terputus. Sehingga separo bantuan dikirim via Lumajang dan sebagian lagi via Malang,” ujar Dedy.
Disinggung mengapa PDHI mengirimkan pakan dan obat ternak, Dedy mengatakan, ketika terjadi bencana alam, biasanya tidak hanya manusia yang menjadi korban. Hewan ternak juga menjadi korban bahkan telantar karena tidak tersedia pakan rumput segar.
“Peternak yang tertimpa bencana biasanya juga tidak sempat lagi untuk mencari rumput segar, sehingga mereka perlu dibantu,” ujarnya.
Dedy mengaku, mendapatkan bantuan pakan dan obat ternak dari sumbangan anggotanya. “Hari ini misalnya, ada kolega peternak dari Nongkojajar, Pasuruan yang menyumbangkan rumput segar 2 ton,” ujarnya.
Pasokan pakan yang telah dikirimkan, menurut Dedy, bisa bertahan selama 7-10 hari. Itu dengan asumsi terdapat 300 sapi yang sekarang berhasil dievakuasi di penampungan ternak. “Untuk seekor sapi potong misalnya, butuh pakan 20 kilogram per hari,” ujarnya.
PDHI Jawa Timur berencana mengirim kembali pakan dan obat ternak, Sabtu, 11 Desember 2021 mendatang. “Soalnya, rumput segar hanya bisa bertahan sekitar tiga hari, sehingga tidak bisa dipasok sekaligus dalam jumlah besar,” katanya.
Pengiriman pakan dan obat ternak itu bermula ketika para pengurus PDHI Jawa Timur menerima informasi, Gunung Semeru erupsi yang berdampak terhadap manusia dan hewan ternak. PDHI langsung berkoordinasi dengan para peternak di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Hasil koordinasi, banyak peternak membutuhkan pakan dan obat-obatan. “Obat ternak yang kami kirim khusus untuk mengobati luka ternak, juga suplemen bagi hewan,” katanya.
Terkait sejumlah ternak sapi dan kambing yang mati akibat erupsi Semeru, PDHI meminta agar Pemkab Lumajang mengerahkan alat berat untuk menguburkannya. “Soalnya, hewan ternak yang mati jika tidak dipendam maka (baunya) bisa mengganggu lingkungan,” ujar Dedy.