PDAM Akui Bisa Urus Air Seperti Singapura, Asalkan Ada Hal Ini
Pengelolaan sumber daya air di negara Singapura merupakan salah satu pengelolaan terbaik di dunia. Bagaimana tidak, Singapura yang awalnya sebuah pulau yang tidak memiliki sumber daya air, kini bisa mengalirkan air ke lebih dari 3 juta warga Singapura.
Pada masa-masa awal berdirinya negara Singapura, otoritas negeri Singa ini menggunakan air impor dari Malaysia dan juga penyulingan air hujan sebagai sumber pengairan mereka. Namun saat ini, bukan hanya dua sumber tersebut, Singapura sudah melakukan penyulingan air laut dan juga penjernihan air limbah rumah tangga untuk sumber air mereka.
Bukan hanya untuk keperluan rumah tangga seperti mandi, cuci, kakus, ataupun keperluan industri semata. Air Singapura yang berasal dari empat sumber tersebut, khususnya air limbah rumah tangga, juga bisa digunakan untuk air minum atau tap water.
Tak ayal, apa yang dilakukan oleh Singapura hingga saat ini, juga ingin dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya Mudjiaman Sukirno mengatakan, visi PDAM Surabaya adalah menjadi perusahaan air minum yang modern, sama seperti Singapura.
Namun, untuk mencapai hal itu, Mudjiaman Sukirno berharap adanya dukungan baik secara materiil, moril, dan lainnya dari stakeholder yang ada di Kota Surabaya. Baik dari lini swasta maupun pemerintahan. Ia mengatakan, tidak akan bisa PDAM bergerak sendiri untuk mewujudkan visi dan misi besar tersebut.
"Visi PDAM Surabaya adalah menjadi perusahaan air minum modern. Untuk membuat air di Surabaya menjadi seperti Singapura, kami perlu kontribusi seluruh stakeholder PDAM untuk bersama-sama mewujudkannya. Kami tidak bisa sendirian, ini kerja kolektif untuk Surabaya," kata Mujiaman, Kamis 26 Desember 2019.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya sudah siap secara mental, teknis, manajemen dan organisasi untuk bisa terbang tinggi dan mewujudkan mimpi sumber air di Surabaya bisa seperti di luar negeri, khususnya Singapura.
Maka dari itu, Mudjiaman Sukirno berharap semua pihak bukan hanya menyalahkan PDAM jika air mati atau keruh, namun juga membantu PDAM dalam mengembangkan pengairan di Surabaya. Karena, jika pengairan di Surabaya sudah bisa bagus dan modern, yang menikmati bukan hanya PDAM semata, namun juga rakyat Surabaya dan Indonesia.
"Masalah Teknis, manajemen dan organisasi insyaallah sama sekali tidak ada kendala saat ini. Kami sudah siap untuk melangkah lebih jauh dan lebih besar. Namun kami butuh dukungan, utamanya pendanaan. Ini investasi yang tidak murah," katanya.
Jika stakeholder di Surabaya mau membantu PDAM, khususnya dalam bidang perizinan dan pendanaan, ia mengaku tak akan ragu untuk mengejar dan melaksanakan semua visi-misi besar PDAM.
"Jadi setiap usaha membuat PDAM menjadi modern insyaallah kami kejar dan laksanakan, yang terpenting ada sokongan dana dan semuanya. Bisa miliaran, hingga triliunan. Namun ini untuk masa depan," ujar Mudjiaman Sukirno.
Advertisement