PCNU Jombang Resmi Dilantik, PBNU Kembalikan ke Dzuriyah Muasis
Jajaran PCNU Jombang hasil penunjukan resmi dilantik PBNU, Sabtu 20 Mei 2023. KH Fahmi Amrulloh Hadzik, salah seorang cucu muasis (pendiri) NU KH Muhammad Hasyim Asy'ari, dari Pondok Pesantren Tebuireng, sebagai Ketua PCNU setempat.
Pelantikan dilakukan di kantor PCNU Jalan Raya Mojoagung, Jombang, dengan pembaiatan dipimpin Katib Aam PBNU KH Achmad Said Asrori, setelah sebelumnya Sekjen PBNU Saifullah Yusuf membacakan SK pelantikan.
Hadir memberikan arahan dan taujihat pelantikan, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Pelantikan yang digelar di aula PCNU Jombang kali ini sangat meriah. Karena dihadiri lebih dari seribu massa mulai dari pengurus NU dari beragam tingkatan dan lembaga. Turut hadir dalam pelantikan para ulama dan kiai dari beragam pesantren di Jombang; Bupati Jombang Mundjidah Wahab; perwakilan dari Polres, Kodim, serta DPRD Jombang.
Pesan Rais Aam PBNU
"Pelantikan ini sudah sesuai AD/ART dan peraturan perkumpulan. Tujuan utama penunjukan ini kita menginginkan sami'na wa atho'na terbangun mulai Ranting, MWC, dan PW, pada satu komando satu isyarat karena ini tentu yang diinginkan Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari," kata Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar ketika memberikan taujihat pelantikan.
Hal serupa diungkapkan KH Yahya Cholil Staquf. "Orang mengetahui NU ini tempatnya barokah, maka tidak ada kagetnya di Jombang ini berebut berkidmah di NU. Siapa yang tidak kepengen barokah raksasa NU," kata Gus Yahya saat memberikan pengarahan pelantikan.
Menurut Gus Yahya, dinamika yang terjadi di Jombang adalah gambaran dari keinginan banyak orang yang ingin berkhidmah di NU.
"Kepada pengurus cabang yang dilantik, saya mengingatkan bahwa kita semua berada di sini (pelantikan) untuk berkhidmah bukan mencari keuntungan sendiri atau golongan," kata Gus Yahya.
NU adalah wahana berkhidmah, bukan untuk menggalang kekuasaan apalagi politik.
"Saya tegaskan dinamika Jombang tidak ada sama sekali berkaitan dengan kekuasaan. Kalau ada yang menuduh ada motivasi politik saya kira yang mengarang cerita itulah yang punya keinginan untuk menggalang kekuasaan dan politik," ujarnya.
Gus Yahya mengatakan, ada dua landasan dalam menjalankan roda organisasi NU, termasuk dalam menunjuk kepengurusan PCNU Jombang. Yakni, pertama bahwa keputusan ini didasarkan pada aturan tertulis yakni berpedoman pada AD/ART, peraturan perkumpulan serta peraturan organisasi lainnya.
"Juga berlandaskan tradisi yang oleh Rais Aam disebutkan sebagai thoriqoh, di dalamnya penghormatan kita pada ulama dan kiai. Jadi didasarkan juga atas arahan dan bimbingan para ulama dan kiai di Jombang," kata Gus Yahya.
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengatakan kepengurusan hasil penunjukkan ini bersifat definitif dengan masa khidmah terbatas yakni 1 tahun dengan dasar hukum Peraturan PBNU 02/XII/2022 tentang pedoman pelaksanaan karateker kepengurusan NU.
"Struktur tugas wewenang, kewajiban dan hak sama dengan PCNU hasil permusyawaratan. Bedanya masa khidmah selama 1 tahun bukan 5 tahun," kata Gus Ipul.
Perwakilan Pesantren Muasis NU
Pengurus PCNU Jombang hasil penunjukan ini diisi perwakilan dari pesantren muasis (pendiri) NU dan pesantren-pesantren di Jombang di antaranya dari Pesantren Tebuireng, Tambakberas, Denanyar dan Peterongan serta pesantren-pesantren lainnya di Jombang.
Keterwakilan pesantren pendiri NU di antaranya Ketua PCNU dijabat oleh KH Fahmi Amrullah Hadziq pengasuh Pesantren Tebuireng yang merupakan cucu Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari.
Rais Syuriah PCNU dijabat KH Achmad Hasan yang merupakan pengasuh pesantren Tambakberas. Selain itu juga ada nama KH Rahmatullah Akbar, pengasuh Pesantren Darul Ulum Peterongan yang menjabat Bendahara PCNU Dr KH Sholahuddin Fathurrohman yang duduk sebagai Katib Syuriyah berasal dari Pesantren Denanyar.
Di jajaran Mustasyar juga diisi kiai-kiai sepuh dari beragam pesantren besar di Jombang di antaranya KH. Masduqi Abdurrohman (Pesantren Roudhotu Tahfidzil Quran Perak, Jombang), kemudian KH. Abdul Hakim Machfudz (Pesantren Tebuireng) juga KH Taufiqurrohman Muchith (Pesantren Sunan Ampel, Jombang).
Juga ada Dr KH Afifuddin Dimyathi (Pesantren Darul Ulum Peterongan, penulis belasan kitab berbahasa Arab), KH. Cholil Dahlan (Pesantren Darul Ulum Peterongan), KH. Abdul Latif Malik (Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas); KH. Ahmad Tamim Romli (Pesantren Darul Ulum Peterongan), juga KH M Hasib Wahab (Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas).
Advertisement