PCNU dan DPRD Kecam Dangdutan Kadisdikbud Bondowoso
Kecaman terhadap video bernyanyi dan joget dangdut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Bondowoso Sugiono Eksantoso dengan seorang ASN perempuan yang viral di media sosial terus berdatangan dari berbagai pihak. Kali ini kecaman datang dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso.
PCNU Bondowoso mengecam aksi dangdutan Kadisdikbud Sugiono, karena dinilai telah mengabaikan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di saat penerapan PPKM berlevel. Selain itu, aksi dangdutan saat jam dinas yang berlangsung di ruang pertemuan sekolah tersebut, tidak sepantasnya dilakukan seorang kepala lembaga pendidikan.
”Semua pihak bekerja keras meminimalisir penyebaran Covid-19 di Bondowoso, kok dia malah mengabaikan prokes. Dia juga pejabat publik kepala lembaga pendidikan, yang seharusnya memberikan contoh baik kepada guru dan siswa, bukan justru tidak baik. Itu sangat tidak etis. Jadi, eksekutif (bupati, red) harus bersikap tegas,” kata Ketua PCNU Bondowoso KH. Abdul Qodir Syam di rumah dinas Ketua DPRD setempat, Sabtu, 11 September 2021.
Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir juga mengecam sekaligus menyayangkan aksi dangdutan Kadisdikbud Sugiono yang viral di media sosial dan meresahkan masyarakat Kota Tape –julukan Bondowoso-. Karena, aksi dangdutan yang mengabaikan prokes Covid-19 tersebut dianggap telah mecederai pejuangan melawan penyebaran virus corona di Bondowoso.
Karena itu, Dhafir –panggilan akrab Ahmad Dhafir- meminta eksekutif (Bupati Bondowoso Salwa Arifin, red) segera mengambil langkah dan tindakan tegas sesuai peraturan perundangan yang ada. ” "Sebagai representasi masyarakat Bondowoso, kami wakil rakyat di DPRD banyak menerima keluhan dari banyak pihak dalam dua hari ini," kata Ketua DPRD Bondowoso empat periode di rumah dinas Ketua DPRD setempat, Sabtu, 11 September 2021.
Dhafir menyebutkan, beberapa di antaranya yang melayangkan protes ke DPRD Bondowoso adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan elemen masyarakat lainnya. Dalam keluhannya, mereka sangat menyesalkan aksi dangdutan yang tidak pantas dan tidak etis dilakukan Kadisdikbud Bondowoso itu.
”Mereka mengatakan aksi dangdutan itu telah mencederai perjuangan kita melawan penyebaran Covid-19 di Bondowoso. Padahal selama ini eksekutif, legislatif, dan yudikatif berjibaku siang malam dalam penanganan Covid-19 demi keselamatan masyarakat,” jelasnya.
Untuk itu, Dhafir meminta pemkab atau eksekutif harus tegas mengambil langkah atas kegaduhan yang terjadi akibat aksi dangdutan Kadisdikbud Sugiono. Demi menciptakan rasa keadilan di masyarakat dan memebentuk kepercayaan masyatakat kepada pemimpin di Bondowoso.
”Jika tidak ada langkah tegas, akan mencederai rasa keadilan dan menurunkan kepercayaan masyarakat Bondowoso kepada pemimpinnya,” ujar Ketua DPC PKB Bondowoso ini..
Diberitakan sebelumnya, video Kadisdikbud Bondowoso, Sugiono Eksanto bernyanyi dan joget dangdut beredar luas di media sosial. Dalam video berdurasi dua menit lebih ini dia bernyanyi dan joget dangdut karaoke dengan ASN perempuan, disaksikan puluhan guru saat jam dinas di ruang pertemuan SMPN 5.
Sugiono terlihat tidak memakai masker dan berdempetan dengan pasangan bernyanyi dan joget dangdutnya. Puluhan ASN yang duduk menyaksikan juga tidak menjaga jarak.
Advertisement