PBNU Nyatakan Belasungkawa atas Kecelakaan Pesawat Lion Air
Pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi, 29 Oktober 2018. Pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 itu mengangkut 181 penumpang, terdiri dari 124 laki-laki, 54 perempuan, satu anak-anak dan 2 bayi.
Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah menemukan puing-puing pesawat yang jatuh di laut dengan kedalaman 30 -35 Meter.
Robikin Emhas, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, dari Samarinda, menyatakan belasungkawa atas kejadian tersebut.
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا
Seseorang tidak akan mungkin mati kecuali dengan izin Allah. Karena, hal itu benar-benar telah dicatat oleh Allah dalam buku yang mengandung semua ajal manusia (QS 3:145).
“Saya turut berduka mendalam atas jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dalam penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang pagi tadi 29 Oktober,” tuturnya pada ngopibareng.id.
“Kita percayakan kepada otoritas yang ada untuk melakukan penyelidikan menyeluruh sebab-sebab jatuhnya pesawat.
“Hindarkan spekulasi dan hoax. Jangan pula jadikan musibah sebagai instrumen kampanye, baik pilpres maupun pileg,” tutur Robikin Emhas, menambahkan. (adi)
“Hindarkan spekulasi dan hoax. Jangan pula jadikan musibah sebagai instrumen kampanye, baik pilpres maupun pileg,” tutur Robikin Emhas,