PBNU: Jangan Biarkan Kekerasan Terhadap Tokoh Agama
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan tidak ada agama dalam kekerasan. Dikatakannya, Nabi Muhammad pada 15 abad lalu, telah berhasil membangun negara yang disebut dengan negara Madinah. Negara yang dasar dan konstitusinya bukan agama Islam, bukan etnik Arab. Not Islamic Country, not Arabic Country.
“Negara yang paltformnya adalah persatuan, kemanusiaan, supremasi hukum dan persamaan hak dan kewajiban. Itulah masyarakat Madinah yang dibangun Rasulullah SAW,” ujarnya. melalui pesan khusus pada ngopibareng.id, Senin (12/2/2018).
Kekerasan, apalagi teror, radikal dan tindakan ekstrim lainnya adalah bertentangan dengan agama Islam, bertentangan dengan perilaku Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad tidak pernah melakukan atau mentolerir sikap ekstrim dan radikal. Tidak boleh ada kekerasan dalam agama. Tidak ada agama di dalam kekerasan. Artinya, kalau ada kekerasan berarti itu bukan agama, tegas KH Said Aqil.
Ketua PBNU Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan Robikin Emhas meminta untuk menghentikan segala kekerasan yang terjadi. Kekerasan terhadap tokoh dan pemuka agama, apalagi didasari kebencian atas dasar sentimen keagamaan berpotensi melahirkan saling curiga dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa yang pada gilirannya dapat menjadi gangguan keamanan serius.
Dalam momentum tahun politik 2018 dan 2019, mari kita buktikan Indonesia mampu melakukan sirkulasi kekuasaan dengan cara-cara beradab. (adi)