PBNU Gelar Halaqoh Nasional Fikih Peradaban di Tuban
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Halaqoh Nasional Fikih Peradaban di Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Selasa, 13 Desember 2022.
Halaqoh Nasional dengan tema Fikih Siyasah dan Kewarganegaraan itu dihadiri oleh Ketua PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Syaifullah Yusuf serta para kiyai dan para ulama.
Dalam acara tersebut, Ketua PBNU KH. Yahya Cholil Staquf memaparkan tujuan kegiatan ini diantaranya agar supaya para kyai di seluruh nusantara ikut memikirkan perubahan peradaban yang luar biasa penting untuk dihadapi.
"Terutama tentang Islam moderat, bahwa Islam sudah dari sananya moderat dan Indonesia merupakan satu-satunya negara yang melakukan reformasi politik dan berhasil di dunia," kata KH Yahya Cholil Staquf.
Lebih lanjut, Halaqoh Fikih Peradaban merupakan kegiatan yang dilakukan guna menjawab berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang sangat kompleks dan kekinian. Para ulama berdiskusi dan mengumpulkan berbagai referensi jawaban berdasarkan Al-Quran, Hadis, maupun kitab-kitab kuning.
Gus Yahya menambahkan, terdapat empat perubahan peradaban dunia, pertama perubahan tata politik dunia terkait peta politik dan identitas agama, kedua perubahan demografi atau komposisi penduduk dunia, ketiga perubahan standar norma dan keempat perubahan karena globalisasi.
Pada kesempatan yang sama, Pengasuh pondok Pesantren Sunan Bejagung, KH. Abdul Matin Jawahir mengucapkan terima kasih kepada ketua PBNU dan Sekjen PBNU beserta tim.
Kyai Matin mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu dari 260 kegiatan Halaqoh Fikih Peradaban dalam rangka menyambut Satu Abad NU. Dalam kesempatan ini juga diberikan cinderamata kepada Ketua PBNU, Sekjen PBNU dan Pemateri.
"Adapun materi yang dibahas adalah perspektif baru fikih kewarganegaraan dalam konteks negara bangsa Prof. Dr. Masdar Hilmy (Akademisi UIN Sunan Ampel Surabaya) dan Dr. Islam Sa'ad, seorang pemikir dari Mesir. Sesi kedua pendalaman materi dan pembahasan persoalan aktual," ujar Kyai Matin.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, Ahmad Munir sangat memberikan apresiasi dengan adanya kegiatan ini. "NU dalam kepemimpinan Gus Yahya ini mempunyai gagasan yang luar biasa, terkait fikih siyasah, bukan hanya fikih kontemporer tapi juga fiqih tentang kebangsaan," ujar Munir didampingi Kasi Bimas Islam dan Pranata Humas.
Menurut Munir, hubungan kegiatan ini dengan Kantor Kemenag sangat berkaitan, sebab Kantor Kemenag merupakan leading sektor kegiatan keagamaan, jadi memang akan selalu berkolaborasi dengan NU maupun organisasi lain.
Adapun rangkaian acara pembukaan diakhiri doa oleh KH. Ubaidillah Faqih dari Ponpes Langitan. Hadir dalam kegiatan ini, seluruh MWC NU dan Lembaga Bahtsul Matsail PCNU Tuban.