PBNU Bersyukur Bisa Menggelar Salat Jumat Lagi
Ketua Harian PBNU Robikim Emhas bersyukur Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan beberapa masjid di Indonesia sudah bisa menggelar salat Jumat lagi, pada 5 Juni 2020 siang.
"Alhamdulillah. Saya melihat kegembiraan yang luar biasa. Sebagai ekspresi syukur kepada Allah SWT. Setelah sekian lama mengganti salat Jumat dengan salat dzuhur akibat pandemi Covid-19," kata Robikin dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada Ngopibareng.id.
Dia juga menerima laparan umat Islam di berbagai tempat juga dapat kembali menunaikan ibadah salat Jumat.
"Yang tak kalah menggembirakan, dari pantauan dan laporan pengurus NU dari berbagai wilayah di Indonesia, semua masjid dan tempat-tempat yang menyelenggarakan salat Jumat mematuhi protokol kesehatan," terang Robikin.
Para jemaah salat Jumat tampak mengenakan masker sejak awal kedatangannya di masjid. Kemudian, petugas mengimbau untuk cuci tangan dengan sabun atau menyeprotkan hand satinazer.
Setelahnya, petugas melakukan pengecekan suhu tubuh dengan thermal gun. Di dalam masjid tak terlihat karpet atau sajadah. Para jemaah diwajibkan membawa sajadah sendiri. Mereka juga melakukan jaga jarak sewaktu khotbah berlangsung dan salat.
Khotbah Jumat pun dilangsungkan singkat, namun tak mengurangi syarat sah dan rukun khotbah, serta substansi pesan yang disampaikan khotib.
Kepatuhan ini menjadi bukti bahwa umat Islam bisa menjaga dirinya dalam menghadapi virus corona, baik secara lahir maupun batin.
"Semoga menyongsong new normal, masyarakat aman dari covid-19 dan kegiatan sosial, ekonomi dan keagamaan berjalan baik dan produktif. Tak lupa, semoga covid-19 segera lenyap dari dunia," tutur Robikin.
Sementara itu, salat Jumat yang digelar di Masjid An-Nahdlah Gedung PBNU, yang bertindak sebagai khotib dan imam adalah Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA.