PBNU Bantu Rp1 Miliar untuk Korban Banjir Jakarta dan Sekitarnya
Bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya mengundang keprihatinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengeluarkan bantuan. Melalui NU Care-LAZISNU, ormas Islam terbesar di negeri ini, menyerahkan bantuan senilai Rp1 Miliar bagi korban banjir di Jakarta dan sekitarnya.
Selain uang, bantuan tersebut juga berupa obat-obatan, makanan, baju, dan lain-lain.
"Jangan dilihat jumlahnya yang hanya 1 miliar ini, tapi ini merupakan kontribusi, kepedulian PBNU terhadap bencana musibah alam yang menimpa masyarakat Jabodetabek ini," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
Kiai Said mengungkapkan hal itu, di sela-sela Konferensi Pers Refleksi dan Tausiyah Kebangsaan Nahdlatul Ulama Memasuki 2020 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis 2 Januari 2020.
PBNU juga mengajak masyarakat umumnya dan warga NU khususnya agar bahu-membahu membantu korban banjir yang terkadi Jabodetabek. Bantaun tersebut diharapkan disalurkan melalui NU Care-LAZISNU.
"Mari kita peduli bersama-sama. Kita ta'awun al-birri wal ihsan. Mari kita kita bangun kepedulian bersama untuk memberikan idkholis surur (membahagiakan hati) walaupun semampu kita kepada saudara kita yang sedang terkena musibah. Dan saya harapkan bantuan tersebut disalurkan melalui NU Care-LAZISNU. Dijamin tanggung jawab, sampai, dan berkah," kata Kiai Said
Ketua NU Care-LAZISNU Pusat H Ahmad Sudrajat mengemukakan bahwa pihaknya membuka posko dapur umum, tenaga medis, dan bantuan lain di sejumlah titik yang terkena banjir.
"Semua banom dan lembaga bergerak bersama kita. Kalau personil yang sekarang ada di lapangan ada 500 lebih karena didukung oleh banom dan banser. Bisa dicek di lapangan.
"Posko kami ada di PWNU DKI, ada di Jakarta Timur, di Kemang, di Priuk, kemudiandi Bogor, di Rawabuaya, kemudian di Pamulang, Bekasi, di Lebak. Posko hari ini ada 12 dan akan bertambah terus karena kawasan PCNU dan MWCNU kita minta buka posko," kata Ahmad Sudrajat.
Ia mengaku terus koordinasi dengan relawan dari banom dan lembaga NU agar bisa segera membantu mengatasi banjir. Menurut pria yang kerap disapa Ustadz Ajat ini, para korban tengah membutuhkan kebutuhan pokok seperti air, baju, makanan untuk bayi, dan obat-obatan.
"Mohon bantuan para mahasiswa-mahasiswi kesehatan di mana pun berada bisa bergabung dengan kita di lapangan," katanya.