Kekerasan Gaza, PBB Terbelenggu Politik Sempit
Kekerasan Gaza, Kejahatan Kemanusiaan
Konflik Hamas dan Israel di Jalur Gaza belum berakhir. Yang menjadi korbannya adalah warga sipil, baik dari penduduk Palestina maupun Israel.
Terkini, Hamas tak akan membebaskan tawanan sampai gencatan senjata tercapai. Perang antara Hamas dan Israel berlangsung hampir tiga pekan.
Pernyataan seorang pejabat Hamas, Abu Hamid, disampaikan saat melawat ke Rusia. Media Rusia Kommersant melaporkan, bahwa delegasi Hamas termasuk salah satunya Hamid ada di Rusia dalam lawatan resmi.
Memang, butuh waktu untuk mengumpulkan semua sandera. Sebab, penyanderaan dilakukan oleh berbagai faksi di Palestina di Gaza.
"Mereka menyandera banyak ratusan orang, kebanyakan warga sipil, kami butuh waktu menemukan mereka di Jalur Gaza dan melepaskan mereka," ucap Hamid seperti dikutip dari Reuters.
Bagaimana sikap Indonesia atas masalah Jalur Gaza yang memanas saat ini? Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut eskalasi kekerasan di Jalur Gaza adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, sehingga PBB harus mendesak gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Menlu RI berbicara dalam pertemuan darurat Sidang Majelis Umum PBB untuk membahas aksi ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina, yang digelar di New York, Kamis, 26 Oktober 2023 waktu setempat. Retno meminta kekerasan di Gaza segera dihentikan, warga sipil dilindungi, dan bantuan kemanusiaan segera diberikan.
Berikut pernyataan lengkap Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi:
Kejahatan Kemanusiaan
Eskalasi kekerasan di Jalur Gaza adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, sehingga PBB harus mendesak gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kami meminta kekerasan di Gaza segera dihentikan, warga sipil dilindungi, dan bantuan kemanusiaan segera diberikan.
Saya berdiri di sini tidak hanya sebagai Menlu Indonesia, tetapi juga sebagai seorang perempuan, ibu, dan nenek. Saya mohon tolong hentikan pembunuhan, lindungi warga sipil, dan beri akses ke bantuan kemanusiaan. Gunakan hati kalian untuk keadilan dan kemanusiaan.
Saat ini, begitu banyak pertemuan yang telah diselenggarakan PBB untuk membahas isu Palestina, tapi tak pernah berhasil karena kepentingan politik sempit. Dunia menolak melihat petaka di Gaza, padahal sampai hari ini, serangan dan pembantaian di Gaza masih terus terjadi.
Kami sangat menyayangkan bagaimana Dewan Keamanan PBB tak bisa mengambil langkah yang diperlukan, merujuk sejumlah rancangan resolusi konflik Israel-Palestina yang gagal disepakati karena diveto oleh anggota tetap DK PBB.
Untuk itu, Majelis Umum PBB harus dapat menjalankan peran yang gagal dijalankan oleh DK PBB. Majelis Umum PBB harus membuktikan bahwa penduduk PBB menjunjung tinggi martabat dan nyawa manusia.
Kehadiran saya di sini adalah untuk membela kemanusiaan. Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, termasuk serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah di Gaza.
Pembunuhan, penculikan, dan hukuman kolektif atas warga sipil tanpa pandang bulu harus dikecam karena tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional.
Advertisement