PBB Bantu Atasi Wabah Diare Pengungsi Rohingya
Badan bantuan kini tengah berusaha mengatasi wabah diare di kamp-kamp di Bangladesh, tempat lebih dari 500.000 pengungsi Rohingya berlindung dalam lima pekan terakhir.
Sementara itu, PBB pada Selasa 3 Oktober 2017 mengatakan pihaknya akan menggalang dana sebesar 430 juta dolar AS (sekitar Rp5,82 triliun) untuk meningkatkan operasi di kamp di sepanjang perbatasan Bangladesh-Myanmar. Muslim Rohingya memadati perbatasan untuk menghindari penindakan keras militer di negara mayoritas Buddha Myanmar.
Sebuah klinik perawatan dengan 20 tempat tidur dibuka di kamp pengungsi Kutupalong pada Senin untuk merawat pasien diare dan satu fasilitas lainnya dengan 60 tempat tidur akan dibuka pekan ini, kata seorang juru bicara PBB.
Staf dan sukarelawan PBB meninjau Kutupalong dan kamp-kamp darurat terdekat untuk mengidentifikasi mereka yang belum mendapatkan perawatan, kata juru bicara badan pengungsi PBB Andrej Mahecic.
“Kami melihat tren meningkatnya kasus penyakit diare, termasuk kasus diare dengan dehidrasi berat,” katanya.
Pihak berwenang Bangladesh belum mengetahui apakah ada kematian terkait diare di kamp tersebut, tapi Kementerian Kesehatan mengatakan lebih dari 10.500 pengungsi Rohingya sudah dirawat sejak pengungsi mulai berdatangan pada 25 Agustus. (trs)