Pawai Ogoh-ogoh di Lamongan Ada Peserta Bocil
Pawai ogoh-ogoh di Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, tetap menjadi magnet berkumpulnya warga. Ribuan massa hadir untuk menyaksikan acara yang digelar umat Hindu setempat, Minggu 10 Maret 2024.
Massa yang datang di desa sekitar 3 kilometer dari pusat kota itu tidak hanya warga lokal. Banyak warga dari luar kota, yang datang berkendaraan motor dan mobil.
Mereka secara tertib menonton pawai ogoh-ogoh dengan berbagai bentuk raksasa yang diarak keliling desa. Sekaligus hingga akhir, pembakaran di tengah lapangan desa yang dikenal memiliki toleransi ragam agama tersebut.
"Tahun 1946 caka ini hanya ada delapan ogoh-ogoh besar ditambah satu ogoh-ogoh untuk anak-anak," tutur Pamangku Pura Suweta Maha Suci Balun, Ngarijo.
Mangku Ngarijo menjelaskan, pawai ogoh-ogoh ini dilakukan sebelum umat Hindu melaksanakan Nyepi, Senin 11 Maret 2024. Sebelum pawai dimulai, digelar ritual Tawur Kesanga, bertujuan menyeimbangkan alam semesta.
"Sedang malam sebelumnya melakukan Melasti, untuk membersihkan diri di laut. Dilanjutkan membersihkan Senjata, payung dan lainnya yang ada di pura," terangnya
Disinggung soal Hari Raya Nyepi bersamaan dengan awal puasa bagi Muhammadiyah, Mangku Ngarijo menegaskan hal tersebut tidak ada masalah. Masyarakat Desa Balun sudah biasa hidup bertoleransi.
"Saling menghargai meskipun beda agama. Seperti pawai ogoh-ogoh ini, panitia banyak juga yang beragama non Hindu," jelas Mangku Ngarijo.
Sebagai informasi, Desa Balun ini lebih dikenal sebagai Desa Pancasila. Penduduknya memeluk beragam agama. Ada Islam, Hindu, Kristen serta lainnya. Mereka hidup rukun dan damai. Sehingga desa ini dinyatakan sebagai Desa Pancasila.
Tidak heran, tempat ibadah juga berdiri berdampingan. Pura dan masjid berdampingan, sedang gereja berhadapan. Ketiga bangunan tempat ibadah ini sama-sama megah.
"Biasanya kalau hari raya Nyepi bersamaan dengan hari puasa Ramadan atau Idul Fitri, saat salat tarawih atau takbiran tidak menggunakan pengeras suara. Itu setahu saya," ujar warga Balun.
Sementara itu, maraknya pawai ogoh-ogoh di Desa Balun yang kian tahun semakin marak, akhirnya tercatat pada kalender wisata Lamongan.