Paus Fransiskus Serukan Pembebasan Aung San Suu Kyi
Pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus kembali menyoroti situasi di Myanmar. Ia menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi, pemimpin yang kini dipenjara oleh rezim militer Myanmar.
Dalam percakapannya dengan para Jesuit (ordo dalam Gereja Katolik Roma yang dikenal dengan kedisiplinannya) di Asia, Paus Fransiskus juga menawarkan Vatikan sebagai tempat aman bagi Suu Kyi jika ia berhasil dibebaskan.
"Saya sudah meminta pembebasan Aung San Suu Kyi dan bahkan bertemu dengan putranya di Roma. Saya menawarkan Vatikan sebagai tempat perlindungan untuknya," ujar Paus Fransiskus dalam sebuah pertemuan pribadi saat melakukan kunjungan 12 hari di Asia Tenggara, dikutip dari harian Corriere Della Sera yang ditulis oleh Pastor Antonio Spadaro. Ia pun sudah mendapatkan izin Paus Fransiskus untuk mempublikasikannya.
"Myanmar hanya akan memiliki masa depan yang damai jika semua pihak menghormati martabat dan hak semua orang, serta tatanan demokrasi yang memungkinkan setiap warga ikut serta membangun kebaikan bersama," tutur Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus pernah berkunjung ke Myanmar pada 2017 silam. Pimpinan Vatikan ini menunjukkan kepeduliannya terhadap konflik politik di negara tersebut.
Kudeta Militer Myanmar
Aung San Suu Kyi telah ditahan dan menghadapi hukuman penjara 27 tahun sejak kudeta militer pada 2021. Perempuan berusia 78 tahun ini dituduh melakukan berbagai kejahatan, termasuk pengkhianatan dan korupsi, yang semuanya ia bantah.
Bulan April lalu, Aung San Suu Kyi dipindahkan dari penjara ke tahanan rumah. Kini, komunitas internasional, termasuk Vatikan, terus menekan pemerintah militer Myanmar untuk membebaskan Aung San Suu Kyi. Namun, belum jelas apakah rezim militer akan merespons seruan ini atau tetap melanjutkan tindakan kerasnya.
Advertisement