Paus Fransiskus Sebut Aksi Balasan Israel sebagai Teroris
Paus Fransiskus menyebut aksi balasan Israel ke Gaza sebagai terorisme. Pernyataan itu disampaikan kepada Presiden Israel Isaac Herzog, di akhir Oktober.
Kabar ini salah satunya diunggah oleh Washington Post. Dilansir dari Anadolu, saat itu Paus Fransiskus melarang aksi balasan Israel yang telah menewaskan sedikitnya 16 ribu korban. "Dilarang merespons teror dengan teror," kata Paus Fransiskus kepada Herzog. Informasi ini disampaikan salah satu pejabat resmi yang dikutip Washington Post.
Saat itu Herzog menjelaskan jika tindakan itu adalah "yang diperlukan untuk melindungi orang Israel di Gaza." Paus Fransiskus pun merespons, "tanggung jawab itu memang benar, tetapi bukan (pada) warga sipil," katanya.
Telepon yang menyebut aksi Israel di Gaza sebagai "tindakan teroris" itu dianggap sangat buruk sehingga tidak dipublikasikan oleh Israel, menurut artikel Washington Post. "Konteks telepon itu, seperti pada umumnya, sebagai upaya Bapa Suci membendung dan mengamankan situasi konflik di Tanah Suci," kata sumber itu.
Namun, juru bicara kantor kepresidenan di Israel menolak memberikan pernyataan tentang kabar itu. "Kami tidak memberikan referensi pada percakapan pribadi," kata pernyataan resminya.
Diketahui, Israel melakukan serangan ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sejak itu sekitar 16 ribu warga Gaza tewas di tangan serangan udara Israel.
Pada 24 November, gencatan senjata sempat berlangsung. Namun serangan kembali muncul pada Jumat, 1 Desember 2023 pagi, dengan dua pihak saling menyalahkan jika terjadi pelanggaran perjanjian.
Advertisement