Paus Francis Dukung Pernikahan LGBT? Ini Kata Human Right Watch
Paus Francis mengeluarkan pernyataan untuk kelompok minoritas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Dalam sebuah film dokumenter berjudul Fransesco, pimpinan tinggi umat Katolik di Vatikan ini menyerukan jika kelompok LGBT juga memiliki hak dalam sebuah keluarga. Human Right Watch menyebut jika pernyataan itu keluar dalam konteks perlunya perlindungan sipil dan diskriminasi bagi kelompok LGBT.
Dilansir dari laman Human Right Watch, Paus Francis menyatakan jika LGBT adalah "anak Tuhan dan memiliki hak terhadap sebuah keluarga. Dan tak seharusnya siapapun boleh dirampas haknya dan menjadi kesulitan karena itu," katanya.
Pernyataan itu dikeluarkan dalam film Fransesco, sebuah dokumenter yang mengisahkan tentang hidup Paus Francis dan lembaga yang dipimpinnya.
Di masa lalu, Vatikan sering mengeluarkan pernyataan yang mengutuk kekerasan dan diskriminasi pada kelompok LGBT, termasuk kriminalisasi aktivitas sesama jenis. Meski, Vatikan juga pernah menentang aturan dari negara yang memberikan pengakuan pada kelompok transgender.
HRW menyebut, meski tak menyerukan pada pernikahan yang setara antara pasangan sejenis dengan heteroseksual, pernyataan itu cenderung mendukung upaya untuk mencari perlindungan hukum bagi pasangan sesama jenis, terutama di negara mayoritas beragama Katolik. Seperti Polandia, Paraguay, dan Filipina, pasangan sesama jenis tak mendapatkan pengakuan dasar dan perlindungan hukum untuk keluarga mereka.
Saat ini terdapat 29 negara yang memberikan hak pernikahan pada pasangan sesama jenis, sekitar 14 negara menyediakan perlindungan sipil, yaitu hukum yang diakui hanya di tingkat lokal saja.
Badan internasional dan regional dan hak asasi manusia juga mendukung pentingnya perlindungan pada pasangan sejenis. Pengadilan HAM di Eropa misalnya, mengakui hak perlindungan hukum pada pasangan sesama jenis, dan Pengadilan HAM Antar Amerika mengakui hak pernikahan pasangan sesama jenis.
Pernyataan Paus Francis menurut HRW muncul dalam konteks di mana dasar hukum pengakuan sangat dibutuhkan. Namun, Paus juga memperkuat dukungan atas keluarga LGBT, pada masa di mana kelompok sayap kanan melemahkan upaya non diskriminasi dalam bidang adopsi dan pengasuhan, dengan melibatkan sentimen agama.
Menurut HRW, pernyataan Paus Francis mungkin tak bisa langsung diartikan pada dukungan yang sangat kuat pada LGBT. Namun, pernyataan itu mengingatkan masyarakat bahwa keluarga LGBT berhak atas pengakuan. (Hrw)